Logo

155 ABK WNI Ditampung Pemprov Sulut Setelah Terjebak di Laut Tiongkok

Proses penurunan ratusan ABK dan dua jenazah WNI yang dipulangkan dari Tiongkok, melalui Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu, 7 November 2020. /Humas Pemprov Sulut/

INFOSULAWESI.com, BITUNG  --  Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) telah menyiapkan fasilitas rumah isolasi Covid-19 untuk menampung 155 ABK yang baru tiba di tanah air melalui Pelabuhan Bitung, Sulut, pada Sabtu, 7 November 2020, pagi tadi.

Rumah isolasi Covid-19 yang disediakan terletak di Kantor Badan Diklat Provinsi Sulut di Maumbi, Minahasa Utara, Sulut.

Ratusan ABK dan dua jenazah WNI ini sebelumnya terjebak di Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Diplomasi pun dilakukan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dengan Menlu RRT yang berakhir dengan pemulangan ratusan ABK WNI tersebut kembali ke Indonesia.

Ratusan ABK itu bekerja di 12 kapal ikan milik Dalian Ocean Fishing Co, perusahaan asal China yang berpusat di Zhongshan, Dalian.

Pjs Gubernur Sulawesi Utara Agus Fatoni mengatakan mulai dari proses pemulangan hingga proses penurunan dari kapal, ratusan ABK ini harus mengikuti proses protokol kesehatan Covid-19.

Sulut, kata dia, adalah tempat penampungan sementara para WNI ini sebelum akan dipulangkan ke daerah masing-masing. 

“Kita akan lakukan penyaringan atau screening bahkan double screening Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona ini,” tambahnya.

Sebelumnya, telah dilakukan rapat persiapan untuk memfasilitasi kepulangan 155 ABK WNI yang bekerja di kapal ikan Tiongkok beserta ada dua jenazah.

“Ini adalah upaya diplomasi yang sudah dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) yang telah mengadakan pertemuan dua kali dengan Menlu Republik Rakyat Tiongkok untuk membahas penanganan warga negara kita yang bekerja di kapal ikan Tiongkok dan kemudian yang masih stranded (terjebak) di berbagai lokasi di dunia,” jelas Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.

“Ini adalah buah dari upaya diplomasi tersebut, dan kalau berjalan sukses akan diupayakan juga untuk pemulangan ABK di kapal ikan lainnya,” imbuhnya.***