Logo

Fraksi Nasdem: Kita Apresiasi dan Dorong Skema Vaksinasi Mandiri

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem - Ahmad M. Ali, menyatakan Nasdem mendorong pemerintah buka opsi vaksinasi mandiri beserta aturannya

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Pekan ini, tepatnya 13 Januari , Pemerintah akan memulai program vaksinasi nasional dengan Presiden Joko Widodo yang menjadi orang pertama divaksin. Kesediaan Presiden untuk menjadi yang pertama sebagai penerima vaksin ini tentunya dimaksudkan agar rakyat Indonesia tidak lagi terjebak pada perdebatan mengenai keamanan dan keabsahan vaksin yang kita gunakan untuk menyudahi wabah Covid-19 yang sudah berlangsung hampir setahun ini.

Mulai Januari ini, pemerintah telah memprogramkan vaksinasi sebanyak 5,8 juta dosis, dengan prioritas utama para tenaga kesehatan. Selanjutnya, berturut-turut di bulan Februari 10 juta dosis vaksin, Maret 13,3 juta vaksin, dan April 20,4 juta vaksin. 

Saat ini, Indonesia telah memiliki 3 juta vaksin Sinovac. Pekan ini dikabarkan akan datang lagi 15 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk bahan baku.

Ketua Fraksi Partai Nasdem Ahmad M Ali mengatakan kabar ini patut diapresiasi. Namun demikian, dengan hitungan di atas maka hingga bulan April 2021 mendatang, jumlah penduduk yang tervaksinasi baru mencapai 49,5 juta jiwa. 

Kenyataan ini tentu akan terus beriringan dengan naiknya angka kasus positif Covid-19. Sementara itu kita membutuhkan kecepatan untuk mencapai situasi herd immunity, dengan setidaknya 180 juta jiwa harus tervaksinansi dari 250 juta penduduk Indonesia.

"Oleh karena itu, harus ada langkah-langkah alternatif agar proses vaksinasi nasional tidak berjalan secara linier. Langkah simultan perlu dirumuskan agar target imunitas nasional tidak membutuhkan waktu terlalu lama," ucap dia berdasarkan rilis yang diterima media, Senin (11/1).

Selain agar jiwa warga negara terlindungi, langkah simultan ini juga diharapkan akan mempercepat upaya pemulihan berbagai dimensi kehidupan bangsa yang banyak terdisrupsi akibat pandemi Covid-19 ini.

Berangkat dari paparan di atas maka Fraksi Partai NasDem menyatakan hal-hal berikut, ucap Ahmad. Pertama, menurut dia, Fraksi Partai NasDem menyambut baik kehadiran vaksin Covid-19 dengan berbagai skema yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

NasDem juga mendukung berbagai langkah yang telah diambil oleh Pemerintah terkait penyediaan vaksin ini, baik itu dari Sinovac, Novavax, COVAX/GAVI, AstraZeneca, dan Pfizer/BioNTech. NasDem percaya bahwa Pemerintah telah memperhatikan seluruh aspek yang diperlukan dalam rangka penyediaan vaksin yang aman bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, Fraksi Partai NasDem mendorong agar Pemerintah membuka skema vaksinasi mandiri yang segala kebutuhannya dipenuhi secara swadaya oleh warga. Vaksinasi mandiri ini diserukan utamanya bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial lebih. 

"Jadikan skema ini sebagai perwujudan semangat gotong royong sebagai satu bangsa dalam upaya menghentikan penularan virus corona," ucap dia.

Agar ini bisa berjalan, Pemerintah perlu membuat regulasi atau memberikan payung hukumnya agar praktik vaksinasi mandiri ini tidak menyalahi ketentuan yang berlaku. Hal ini penting agar proses vaksinasi nasional bisa berjalan secara simultan sehingga target penduduk yang tervaksinasi bisa lebih cepat terpenuhi. 

Ia juga mengimbau seluruh warga negara Republik Indonesia untuk menghentikan segala polemik mengenai vaksin Covid-19 ini, baik terkait keamanan, keabsahan, hingga kehalalannya. "Lembaga-lembaga yang berwenang telah melakukan tugasnya dan telah menyampaikan pandangannya terkait vaksin yang sudah kita terima," ucap dia.

Marilah kita percayakan sepenuhnya soal ini kepada mereka semua. Fraksi Partai NasDem juga mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk berpartisipasi penuh dalam program vaksinasi nasional ini demi pulihnya kehidupan nasional kita ke depan. (rep)