Logo

Antisipasi Bencana PMI Sulteng Bentuk Relawan Tangguh

INFOSULAWESI.COM, PALU -- Palang Merah Indonesia - PMI Sulawesi Tengah telah menyiapkan dua ribu relawan terlatih yang siap diturunkan untuk misi kemanusiaan pada daerah daerah bencana.

Belajar dari pengalaman bencana alam 28 September 2018 yang melanda Sulawesi Tengah khususnya empat daerah terdampak parah, yakni Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong, semua pemangku kepentingan hendaknya menggerakan semua potensi sumber daya yang dimiliki guna mengantisipasi dan meminimalisir dampak yang ditimbulkan jika sewaktu waktu bencana alam terjadi.

“Hal ini mengingat Provinsi Sulawesi Tengah dikenal sebagai daerah dengan potensi kebencanaan tinggi  baik bencana alam gempa bumi, tsunami, likuifaksi, banjir dan tanah longsor. Karena itu  momentum refleksi 3 tahun bencana Pasigala tersebut”. Kata Ketua Palang Merah Indonesa PMI Sulawesi Tengah Dr Hidayat Lamakarate, Sabtu, (2/10/2021).

Kehadiran relawan terlatih tersebut menurutnya kini menjadi sebuah kebutuhan prioritas dan mendesak.

“PMI Sulteng telah menyiapkan relawan terlatih yang dididik khusus menangani bencana, baik ketrampilan evakuasi, distibusi logistik, penanganan kebencanaan trauma healing, maupun pelayanan dasar pada situasi tanggap darurat”. Ungkapnya.

Sementara itu, koordinator relawan Sulawesi Tengah Muhamad Sukri mengatakan terdapat 2000 lebih tenaga relawan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah. Para relawan telah memperoleh ketrampilan dasar, sementara sejumlah pasukan kemanusiaan bahkan dilatih teknik khusus penanganan  bencana yang siap jika sewaktu waktu diterjunkan kedaerah bencana.

“Para relawan direkrut dari berbagai komunitas masyarakat, aktivis lingkungan hidup, tenaga profesional, pelajar mahasiswa bahkan masyarakat umum”. Jelasnya.

Selain terlatih, para relawan PMI Sulteng telah dibekali prinsip dasar gerakan kemanusiaan diantaranya, tanpa diskriminasi, kemandirian, tidak mencari keuntungan, menjunjung tinggi kesatuan para relawan dan penyintas bencana. (*)