Logo

Melihat Kemegahan Stadion Lukas Enembe Tempat Pembukaan PON XX 2021

Stadion Lukas Enembe di waktu malam. Foto: Antara

INFOSULAWESI.com, JAYAPURA -- Upacara pembukaan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua akan berlangsung Sabtu (2/10) malam nanti di Stadion Lukas Enembe. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara resmi akan membuka pesta olahraga tersebut.

Stadion ini awalnya bernama Stadion Papua Bangkit. Namun kemudian diubah menjadi Stadion Lukas Enembe, sebagai penghormatan atas jasa Gubernur Papua yang dianggap berjasa karena telah menjadikan Papua sebagai tuan rumah PON.

Berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Stadion Lukas Enembe sengaja dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua.

Stadion Lukas Enembe berada dalam satu komplek dengan gedung olahraga lainnya, seperti gedung indoor yang akan digunakan untuk pertandingan cabang olahraga basket dan voli, serta gedung akuatik untuk cabang olahraga renang, loncat indah, polo air, dan sebagainya. Baik stadion maupun gedung olahraga tersebut memiliki fasilitas-fasilitas berstandar internasional yang tentunya bermutu tinggi.

PON XX ini merupakan perhelatan olahraga tingkat nasional pertama yang berlangsung di Papua.

Lokasi stadion ini sangat strategis, karena berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura. Akses menuju stadion juga mudah. Berjarak sekitar 8.9 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sentani, Stadion Lukas Enembe dapat ditempuh dalam 16 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat.

Dikutip dari rri.co.id, jarak Stadion Lukas Enembe dengan Rumah Sakit Yowari, juga terbilang dekat yakni 15 kilometer dan bisa dicapai dalam waktu 20 menit.

Tidak hanya itu, jenis rumput yang digunakan di stadion itu adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar, salah satunya di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Lalu, lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF). Arena atletik berkelas dunia itu dilengkapi pula dengan sebuah lapangan pemanasan.

Untuk pencahayaan, stadion ini menggunakan LED teknologi DMX dari Philips yang bisa mengikuti beat musik dengan kekuatan 1.800 lux.

Bahkan, scoring board perimeter atau papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa.

Begitu pula dengan 88 unit perangkat sound system yang didatangkan langsung dari Jepang. Secara keseluruhan, teknologi di stadion itu memang sudah sangat modern.

Renovasi

Stadion ini juga merupakan kandang dari Persipura Jayapura, klub sepak bola kebanggaan masyarakat di Bumi Cendrawasih. Namun, sejak direnovasi Persipura terpaksa harus menjalani laga kandang di tempat lain.

Proses renovasi Stadion Lukas Enembe dimulai sejak 2016 atau dua tahun setelah Papua resmi ditetapkan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020. Pembangunannya dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero dan menghabiskan biaya dari APBD Provinsi Papua yang ditaksir mencapai Rp1,3 triliun.

Tak ayal jika Stadion Lukas Enembe saat ini menjadi stadion terbesar dan termegah kedua di Indonesia setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta.

Stadion dengan kapasitas penonton mencapai lebih dari 40 ribu orang tersebut memiliki latar pemandangan Pegunungan Cycloop di utara dan Danau Sentani di bagian selatan. Sedangkan di bagian luar bagunannya dihiasi ornamen khas Papua berwarna cokelat.

Kehadiran Stadion Lukas Enembe telah menjadikan ikon tersendiri buat masyarakat Papua. Apalagi setelah melewati proses renovasi, Stadion Lukas Enembe dipastian memiliki fasilitas lengkap dan berstandar internasional.

Lapangan sepak bola telah mengikuti standar FIFA, dengan sarana pendukung lainnya juga didatangkan langsung dari luar negeri. Jenis rumput yang digunakan di stadion itu adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar, salah satunya di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

Dikutip dari CNNIndonesia.com, lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF). Arena atletik berkelas dunia itu dilengkapi pula dengan sebuah lapangan pemanasan.

Untuk pencahayaan, stadion ini menggunakan LED yang bisa mengikuti ketukan musik dengan kekuatan 1.800 lux. Ada pula papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa.

Selain itu, 88 unit perangkat sistem suara yang didatangkan langsung dari Jepang yang membuat secara keseluruhan, teknologi di Stadion Lukas Enembe terbilang sudah sangat modern.

Sumber Berita: Berbagai sumber