Logo

Evakuasi Korban Helikopter TNI Diserang Tembakan oleh KKB di Kiwirok, Papua

Helikopter TNI evakuasi 10 korban serangan teroris KKB Pegunungan Bintang. Foto dok/Wilpret/Detik.com

INFOSULAWESI.com, JAYAPURA -- Sembilan orang tenaga kesehatan (nakes) dan 1 anggota TNI yang menjadi korban penyerangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua dievakuasi ke Jayapura. Heli TNI itu sempat diserang teroris KKB dengan tembakan saat akan meninggalkan Kiwirok.

"Ada gangguan berupa tembakan dari KKB atau Kelompok Sipil Teroris (KST) saat Heli melakukan Evakuasi para korban," kata Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan saat di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura, Jumat (17/9/2021).

Helikopter milik TNI yang membawa 10 orang korban penyerangan teroris KKB itu akhirnya tiba di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura pada Jumat (17/9/2021) pukul 11.00 WIT.

Brigjen Izak mengungkapkan proses evakuasi korban lainnya masih akan terus dilakukan. Ada sekitar 40 orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, guru, dan buruh bangunan yang akan dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Selain itu ada juga 1 jenazah nakes atas nama Gabriella yang akan dievakuasi.

"Khusus jenazah Gabriella saat ini masih dilakukan evakuasi dari jurang yang kedalamannya sekitar 300-400 meter dengan kecuraman 90 derajat. Karena sulitnya medan sehingga dievakuasi dengan perjalanan khusus," ujarnya seperti dikutip Detik.com.

Sebanyak 10 Korban serangan teroris KKB yang tiba di Jayapura langsung dibawa ke RS Mathen Indey Jayapura untuk mendapat perawatan. Mereka ada yang mengalami patah tulang akibat hantaman benda keras, luka tusuk, hingga luka sayatan.

"Mendengar cerita korban sangat miris. Mereka diperlakukan sangat tidak manusiawi, disiksa bahkan sampai ditelanjangi," ujar Kasdam XVII/ Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi kepada wartawan di lokasi, Jumat (17/9/2021).

Ia menegaskan pihaknya akan menumpas habis teroris KKB yang telah berbuat tidak manusiawi kepada para nakes dan warga masyarakat."Hidup atau mati kita harus tumpas mereka, sudah keterlaluan, orang yang bekerja untuk membatu masyarakat malah mereka sakiti. Mereka itu adalah pengecut," ia menegaskan.(*)