INFOSULAWESI.com, MAMUJU -- Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM- Mateng) menggelar aksi di Pemprov Sulbar dengan beberapa agenda tuntutan.
Mahasiswa menuntut penetapan harga kelapa sawit oleh Dinas Perkebunan Sulbar yang dinilai rendah dibandingkan dengan penetepan provinsi lainnya.
Massa aksi yang hendak bertemu Pj Gubernur Akmal Malik untuk menyampaikan aspirasi.Namun, upaya tersebut dihalangi personel Satpol-PP dengan alasan bahwa Gubernur tidak berada ditempat sedang dalam Dinas luar.
“Kenapa kami dihalangi bertemu Pj, jangan sampai Dinas Perkebunan ini malah bekerja sama dengan Pj Gubernur,” kata Korlap, Heril Putra Galib, Selasa 24/05/22.
IPM Mateng juga menyorot adanya simpang siur informasi terkait keberadaan Kadis Perkebunan Sulbar, Syamsul Ma’arif. Dimana, info sebelumnya bahwa Kadisbun berada dikantor.
“Satpol bilang pak kadis sedang rapat bersama Pj gubernur, tapi ada lagi yang bilang pak kadis di Jakarta. Ini ada apa?, sementara tadi pagi mendapat info bahwa Kadisbun Sulbar berada dikantor kok Satpol PP bilang juga berangkat ke Jakarta” tanya Heril.
” yang jelas kami akan menyurat secara resmi kepala PJ.Gubernur Sulbar untuk melakukan Audiens serta mendesak Gubernur untuk segera mencopot Kadisbun Sulbar,” Tegas Heril.
Berikut tuntutan IPM-MATENG BERGERAK PEDULI PETANI SAWIT
1. Mengecam kadis perkebunan provinsi Sulbar tentang pelarangan peliputan pers pada saat rapat penetapan harga TBS.
2. Lakukan penetapan ulang setelah larangan ekspor dibuka.
3. Beri sangsi kepada perusahaan yang tidak melampirkan invoice pada saat penetapan.
4. Menyayangkan penetapan harga TBS yang dibawah dari harga beli perusahaan.
5. Meminta PJ gubernur Sulbar agar mengavaluasi dan mencopot kadisbun sulbar
6. Pemberian sangsi pada perusahaan yang melanggar ketika membeli harga dibawah penetapan.