Logo

Kementan Pastikan Produksi Pangan Mencukupi Kebutuhan Masyarakat

Petani mengecek padi rawa di areal ekstentifikasi lahan sawah untuk food estate di Desa Pilang, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (8/10/2022). (Foto: ANTARA /Makna Zaezar/rwa)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan produksi pangan tidak akan berkurang yang mengakibatkan stok pangan lebih rendah dibanding permintaan. Terutama pada sejumlah komoditas yang kerap memicu inflasi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, mengatakan, pengendalian akan terus dilakukan. Khususnya melalui peningkatan produksi.

"Kita harus kendalikan komoditas-komoditas ini. Tentu kita kendalikan produksinya jangan sampai pasokan berkurang, jangan sampai pasokan lebih rendah dibandingkan permintaan," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya, setelah produksi terkendali, langkah selanjutnya adalah pengendalian distribusi. Mengingat Indonesia memiliki wilayah yang luas. 

Bahkan, lanjut dia, distribusi pangan yang merata menjadi salah satu faktor kunci dalam menekan inflasi di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan mengendalikan konsumsi di masyarakat. 

Secara khusus, dia meminta pasokan pangan yang ada justru menurun jumlahnya. Di saat konsumsi masyarakat meningkat.

"Bahkan juga konsumsinya harus kita kendalikan. jangan sampai konsumsi meningkat terus sementara pasokan turun. Berarti produksi, distribusi dan konsumsi utamanya untuk komoditas yang sering mengungkit inflasi harus benar-benar kita kendalikan," ujarnya.

Adapun sejumlah komoditas yang kerap memicu inflasi, meliputi cabai, bawang merah, bawang putih, daging sapi, hingga beras. Dedy menekankan pengendalian komoditas yang kerap memicu inflasi ini merupakan bagian dari strategi Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

"Kementan sudah mencanangnkan tiga jurus untuk antisipasi krisis pangan global ini. Salah satunya, kita harus kendalikan inflasi terutama komoditas pertanian yang sering mendongkrak inflasi," ucapnya.