Logo

Moment Idulfitri, PDIP-Gerindra Enggan Bahas Duet Prabowo-Puan

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat bersilahturahmi ke kediaman Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 2 Mei 2022. (Foto: Instagram Puan Maharani)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- PDIP dan Gerindra enggan membicarakan kans atau peluang duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di momen hari Raya Idulfitri 1443 Hijriyah. Meskipun keduanya bertemu saat Prabowo silahturahmi ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada hari pertama Lebaran, Senin (2/5/2022).

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku enggan memprediksi terlalu jauh soal kans duet Prabowo-Puan di Pilpres mendatang. Muzani menganggap silahturahmi Prabowo lebih terkait silahturahmi kekeluargaan.

"Saya tidak mau memprediksi terlalu jauh karena ini hari lebaran dan tadi itu betul-betul suasananya suasana lebaran, yang sangat cair, sangat baik dan suasana sangat kekeluargaan sekali," ujar Muzani.

Karena itu, kata Muzani, pertemuan Prabowo, Megawati dan Puan Maharani tidak membicarakan politik termasuk Pilpres 2024. Meskipun, dia mengaku PDIP dan Gerindra memiliki hubungan yang akrab dan dekat.

"Sebenarnya hubungan antara PDIP dan Gerindra adalah hubungan lama yang cukup baik, hubungan yang cukup akrab kedua tokoh (Prabowo dan Puan) juga hubungannya secara pribadi dan keluarga juga cukup bagus sehingga pertemuan hari ini ya di hari lebaran ini menyambung sesuatu yang memang tali temali-nya sudah pernah tersambung," jelas Muzani.

Senada dengan Muzani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga menegaskan, tiada ada pembicaraan politik antara Megawati, Prabowo dan Puan dalam acara silahturahmi Lebaran tersebut. Apalagi, kata dia, tahapan pendaftaran Capres-Cawapres masih lama dan keputusan penentu calon yang diusung PDIP berada di tangan Megawati.

"Terkait dengan capres cawapres partai melalui kongres kan telah menetapkan Ibu Megawati Soekarnoputri lah yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut," ungkap Hasto.

Saat ini, kata Hasto, PDIP fokus mempersiapkan diri untuk tahapan-tahapan krusial khususnya pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2024. Meskipun PDIP tidak perlu verifikasi faktual lagi, namun, kata Hasto, tetap harus dipersiapkan secara matang untuk verifikasi administrasinya.

"Berdasarkan UU tidak ada verifikasi faktual tetapi PDIP menyiapkan administrasi keseluruhan tersebut," kata Hasto.

Kans Prabowo-Puan Menjanjikan
Peluang duet Prabowo-Puan menjanjikan karena keduanya berasal dari partai pemenang pemilu. Apalagi, Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh dengan elektabilitas tertinggi dalam berbagai survei. Sementara Puan berasal dari partai yang secara konsisten elektabilitasnya selalu di urutan pertama.

Bahkan, dari simulasi pilpres beberapa lembaga survei juga menunjukkan bahwa duet Prabowo-Puan bisa meraih elektabilitas tertinggi. Salah satu contohnya, survei terbaru dari lembaga Indikator Publik Nasional (IPN) menemukan fakta bahwa duet Prabowo-Puan bisa memenangkan pilpres.

Survei IPN ini dilakukan pada 17-27 Maret 2022 terhadap 1.200 responden yang merupakan penduduk berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah dan tersebar di 34 provinsi. Teknik pengambilan sampel dengan multistage random sampling dan wawancara secara langsung. Angka margin of error plus minus 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Salah satu simulasi dari IPN menunjukkan bahwa duet Prabowo-Puan bisa meraih elektabilitas 32,7%. Duet ini mengalahkan pasangan lain, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Anies-AHY) dengan angka elektabilitas 26,0% dan pasangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan angka elektabilitas 24,3%. Dalam simulasi tersebut, masih terdapat 17% responden yang belum mempunyai pilihan.

Selain IPN, hasil simulasi dari survei Political Weather Station (PWS) juga menunjukkan bahwa duet Prabowo-Puan mempunyai kans menang yang tinggi. Survei nasional PWS ini dilakukan pada 1-11 April 2022 di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel dalam survei PWS kali ini sebesar 1.225 responden yang diperoleh melalui teknik multistage random sampling.

Margin of error +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan kuesioner. (BS)

Simulasi Prabowo-Puan versi survei PWS
Simulasi pertama:
- Prabowo-Puan: 31,9%
- Airlangga-Ganjar: 27,6%
- Anies-AHY: 25,8%
undecided voters: 14,7%

Simulasi kedua:
- Prabowo-Puan: 30,9%
- Ganjar-Airlangga: 29,1%
- Anies-AHY: 26,5%
undecided voters: 13,5%