Logo

Ribuan Warga Polewali Mandar Terisolasi Akibat Banjir Rusak Jalan dan Jembatan

Kondisi jalan dan jembatan penghubung desa di Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, terputus akibat banjir dan belum ada perbaikan hingga saat ini, Senin, 15 Mei 2023.

INFOSULAWESI.com, POLMAN --  Warga Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, semakin khawatir melihat kondisi jalan antar desa yang setiap hari semakin mengecil akibat tergerus banjir.

Ribuan warga yang ada di desa ini terancam terisolir lantaran adanya retakan, sehingga jalan tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

Mirisnya lagi, pergeseran tanah terjadi sejak tiga bulan lalu dan hingga saat ini belum mendapatkan penangan dari pemerintah daerah.

Kondisi jalan yang merupakan satu satunya akses menuju desa ini semakin diperparah, setelah jembatan yang berada tidak jauh dari jalan tersebut, ikut mengalami kerusakan.

Warga sekitar bergotong royong membuat jalan darurat agar bisa dilalui kendaraan sepeda motor, dengan cara menimbun jembatan yang amblas menggunakan alat seadanya.

Akibat kerusakan infrastruktur jalan ini membuat aktivitas warga menjadi terganggu. Warga yang ingin berbelanja kebutuhan sehari harinya harus melewati jalan yang rusak sepanjang belasan meter.

Kepala Desa Kunyi, Andri, mengatakan, jalan rusak dan jembatan amblas ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan air sungai meluap dan mengikis jalan sehingga jembatan di jalan ini juga ikut amblas.

"Kita sudah bisa melihat bagaimana jalan setelah roboh jalan yang ada di depan kita ini yang sudah dipasang pengaman, tadi malam sekitar jam 8 setelah hujan deras ada jembatan amblas lagi. Untuk sementara masyarakat bergotong royong untuk memperbaiki akses kendaraan roda dua," kata Andri, Senin (15/5/2023).

Menurutnya, sudah dua bulan lebih warga di Desa ini sudah resah dengan akses jalan yang semakin parah. Pasalnya, anak sekolah, dan warga yang sakit harus di tandu untuk melewati jalan ini karena kondisi jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.

"Selama ini kurang lebih 2 bulan, di desa Kunyi ini hampir boleh dikatakan sudah tidak ada kegiatan. Setelah jalan ke kunyi ini terputus, biasanya juga ibu hamil setelah mendekat masa melahirkannya maka lebih awal keluar," ujarnya.

Tak sedikit warga yang bermukim di Desa kunyi terpaksa mengungsi kerumah kerabat atau keluarga saat kondisi cuaca buruk, mereka khawatir terjebak saat akses jalan ini terputus.

"Seperti yang kita saksikan juga tadi, ada beberapa ibu-ibu yang keluar, bukan hanya untuk berkunjung ke keluarganya tapi sepertinya mereka pergi cari tempat aman, supaya dia tidak khawatir dengan kebutuhan sehari-hari nya, karena seperti yang kita lihat sedikit-sedikit terputus lagi jalan ke desa Kunyi," imbuhnya.

Meski demikian pihaknya tetap optimistis jika pemerintah akan segera melakukan perbaikan jalan sehingga aktivitas warga bisa kembali berjalan dengan normal.

"Satu desa ini yang terputus, tapi kita tinggal menunggu waktu karena pemerintah kabupaten juga mengatakan bahwa ini yang akan kita nomor satukan, jadi saya juga optimistis pemerintah kabupaten akan mengerjakan ini mungkin bulan ini atau bulan depan," ujarnya.

Menurut Andri, ada sekitar 563 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 1.864 jiwa bermukim di desa ini. Mereka terancam terisolir jika kondisi jalan tak kunjung diperbaiki, mengingat kondisi cuaca saat ini terus diguyur hujan.

"Memang kemarin hujan deras, setiap ada hujan deras memang sering ada bencana seperti ini. Wilayah ini tempat rawan bencana. Sudah pasti mengganggu aktivitas warga," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News