_2.png)
PULANG kampung atau mudik menjadi tradisi masyarakat muslim Indonesia saat Hari Raya Idulfitri. Meski sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H baru digelar Selasa (9/4/2024) petang, nuansa Lebaran sudah terasa sepekan terakhir.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, ketika melepas Tim Ekspedisi Mudik RRI 2024 mengungkapkan, prediksi pergerakan kendaraan menuju Trans Jawa diperkirakan mencapai 1,8 juta. Atau, berdasarkan survei Kementerian Perhubungan hampir 193,6 juta jiwa melakukan perjalanan mudik.
Kesiapan infrastruktur kereta api, bus, kendaraan pribadi, hingga transportasi massal terus ditingkatkan. Demikian pula aktivitas niaga di pusat perbelanjaan modern maupun pasar tradisional.
Pemudik pun perlu mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Ini supaya dalam perjalanan tetap sehat, aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan.
Persiapan sangat penting karena ada banyak risiko dalam perjalanan. Mulai kesehatan, lingkungan, hingga keselamatan jiwa.
Cukuplah kecelakaan maut di Tol Cikampek saat sistem contra flow yang menewaskan 12 orang menjadi peristiwa terakhir. Tidak boleh terjadi lagi, sehingga harus berhati-hati dan waspada.
Sejatinya menyambut hari yang fitri tidaklah sebatas materi, berpergian, atau mempersiapkan kebutuhan fisik semata. Dalam aktivitas mudik kiranya perlu meluruskan kembali niat dan menyiapkan mental.
Niatkan mudik untuk bersilaturahmi dan berbuat baik kepada keluarga, saudara, kerabat, atau tetangga. Kuatkan mental untuk merayakan Idulfitri dengan silaturahmi penuh energi positif.
Saat nanti berwisata pada hari raya, kita juga tetap harus hati-hati dan waspada. Guna meminimalkan risiko repot dan stres di jalan, rencanakan perjalanan wisata dengan matang. Semua demi perjalanan yang aman, ceria, dan sarat makna.
_8.png)
_8.png)
_8.png)
_3.png)
_9.png)
_7.png)
_6.png)