Logo

Memperkuat Persatuan Usai Pemilu Lewat Halalbihalal

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kedua dari kanan), melakukan halalbihalal dengan Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi, Rabu (10/4/2024) (Foto: BPMI/Setpres/Vico)

HARI raya Idulfitri 1445 Hijriah di Indonesia berlangsung lancar. Hampir tidak ada peristiwa atau kejadian yang berarti, yang menyita perhatian khalayak.

Reporter RRI di seluruh Indonesia mengabarkan hiruk pikuk Lebaran penuh dengan kedamaian dan rasa persaudaraan. Semua bersuka cita, saling bermaaf-maafan di hari raya.

Suasana sejuk juga terlihat dari sejumlah tokoh Tanah Air. Mulai presiden, wapres, ketua partai, politikus, bupati, hingga artis yang menggelar halalbihalal. Momen itu menjadi kesempatan memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa, usai hajatan politik lima tahunan: Pemilu.

Halalbihalal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah maaf memaafkan, setelah menunaikan puasa Ramadan. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi dengan tujuan memperkuat persaudaraan.

Halalbihalal ini sangat penting, karena dua bulan terakhir banyak terjadi perbedaan. Mulai media cetak, elektronik, dan tentunya media sosial, imbas dari tingginya tensi pemilu.

Kini, rangkaian Pemilu sudah memasuki babak akhir. Rakyat pun telah menentukan pilihan.

Sejumlah tokoh yang menggelar halalbihalal mengajak  masyarakat untuk kembali bersatu. Sebab, persatuan adalah salah satu modal utama mewujudkan negara yang maju.

Di momen Idulfitri ini para elite politik juga diharapkan bisa kembali bersatu. Menguatnya wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bisa kita pandang sebagai langkah positif. 

Rencana pertemuan dua tokoh politik yang sudah memiliki ikatan batin kuat sejak lama ini, dapat kita asosiasikan sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi. Itulah momen silaturahmi yang ditunggu masyarakat.

Kita pun yakin mereka tidak menginginkan adanya perpecahan. Namun, terus berupaya membangun kedamaian, ketenangan, dan kerukunan untuk menjalankan pemerintahan yang adil, makmur, dan sejahtera.