Logo

Tekan Inflasi Setelah Perayaan HBKN, Pemprov Sulbar Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

MAMUJU -- Pemerintah provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar gerakan pangan murah (GPM) sebagai upaya menekan inflasi setelah perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

"Untuk menjaga inflasi tetap terjaga usai HBKN, maka kami kembali menggelar gerakan pangan murah," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari, di Mamuju, Kamis.

Gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Taman Baca Karema Kabupaten Mamuju kata Abdul Waris Bestari, berlangsung selama dua hari, yakni mulai 24-25 April 2024.

Kegiatan tersebut lanjutnya juga melibatkan Perum Bulog Cabang Mamuju dan distributor bahan pangan pokok yang ada di daerah itu.

"Gerakan pangan murah ini sebagai upaya menjaga pasokan harga pangan dan pengendalian inflasi di Sulbar," ujar Abdul Waris Bestari.

Pada gerakan pangan murah tersebut, sejumlah komoditas bahan pangan yang dijual, diantaranya beras medium, beras premium, gula pasir, terigu, minyak goreng, telur ayam, daging ayam dan bawang merah.

Untuk beras premium ukuran lima kilogram dijual Rp60.000 atau Rp12.000 per kilogram sementara harga di pasaran mencapai Rp72.000 per lima kilogram atau Rp14.000 per kilogram.

Sementara, beras medium ukuran 10 kilogram dijual Rp100.000 atau Rp10.000 per kilogram sementara di pasaran dijual Rp134.000 per 10 kilogram atau Rp13.400 per kilogram serta bawang merah dijual Rp40.000 per kilogram dari harga pasaran yang mencapai Rp60.000 per kilogram.

"Komoditas pangan pokok pada kegiatan gerakan pangan murah dijual dengan harga di bawah pasaran," kata Abdul Waris Bestari.

Ia berharap, melalui kegiatan gerakan pangan murah tersebut, dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat setelah pelaksanaan HBKN.

"Kami berharap, melalui gerakan pangan murah ini, kebutuhan pangan pokok masyarakat dapat terpenuhi dan daya beli masyarakat dapat terjaga," kata Abdul Waris Bestari.

Sementara dari pantauan, ratusan warga Mamuju terlihat mengantre untuk mendapatkan bahan pangan murah yang dijual pada pelaksanaan gerakan pangan murah tersebut.

"Kami secara rutin datang pada setiap ada kegiatan gerakan pangan murah, karena harga bahan kebutuhan pokok yang dijual jauh lebih murah," kata Lina, warga Kabupaten Mamuju.