Logo

Dengar Isu Jual Beli Jabatan, Bupati Kecam dan Ingin Agar Oknum Digugurkan

INFOSULAWESI.com, Minahasa Selatan -- Pernyataan keras dan tegas akhirnya keluar dari bibir Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Franky D Wongkar setelah dirinya dipanggil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, seputar isu yang berkembang terkait rencana perombakan kabinet Minsel Perubahan.

Hal ini terungkap, saat Franky menyampaikan sambutan dalam pembukaan Uji Kompetensi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Kamis (26/08/2021).

Ia mengatakan tentang dipanggilnya oleh orang nomor satu di Sulawesi Tersebut terkait isu perombakan kabinet.

“Dimana menurut pak Gubernur, sesuai informasi yang didapat oleh KPK, bahwa di Kabupaten Minahasa Selatan terindikasi ada jual-beli jabatan, dan saya katakan kepada pak Gubernur secara tegas tidak ada," kata Bupati Franky, dengan nada tinggi.

Franky juga meingatkan para pejabat baik peserta maupun panitia seleksi (pansel) agar memperhatikan hal ini.

“Kalau ada yang coba-coba melakukan, tolong Pansel laporkan ke saya, dan gugurkan saja orang-orang atau oknum-oknum yang coba-coba melakukan itu, karena oknum-oknum itu telah merusak proses dan hasil yang akan dicapai dalam kegiatan uji kompetensi ini,” tegas Wongkar.

"Saya mau katakan bahwa pemberitaan-pemberitaan seputar rencana perombakan kabinet saat ini, sekali lagi tidak ada mahar, tidak ada jual beli jabatan dalam tahapan-tahapan termasuk pada uji kompetensi ini," lanjutnya,

Franky yang juga dikenal sebagai mantan Direktur LBH Manado mengaku bahwa dirinya membutuhkan orang-orang yang benar-benar melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN Kabupaten Minsel sesuai dengan tupoksi yang akan ditempati nanti, dengan kesetiaaan, kejujuran dan disiplin dan tentunya ada prestasi-prestasi yang akan ditunjukan oleh peserta uji kompetensi dalam rangka mengelolah pemerintahan yang ada di kabupaten Minsel dalam rangka mengurus dan mengatur pemerintahan dalam kesejahteraan rakyat Kabupaten Minsel.

“Saya butuh ada kolaborasi, saling mendukung diantara kita dalam mengelolah pemerintahan yang ada di Kabupaten Minsel. Saya butuh kerjasama kita semua, tim yang kuat dalam mengelolah pemerintah kabupaten Minsel," bebernya.

"Kita mempunyai kewajiban dalam pengabdian untuk mengsejahterakan rakyat. Apalagi masa pandemi Covid-19 ini. Saya butuh bapak dan ibu yang ingin bekerjasama, bergandengan tangan, saling menopang, saling mengingatkan, saling mengisi dan melengkapi untuk mengabdi dan mengsejahterakan rakyat Minsel,” harap dia.

Oleh sebab itu, ia menuturkan, peserta uji kompetensi ini memilik hak untuk mengikuti proses seleksi.

Menurutnya para peserta yang mengikuti uji kompetensi adalah pejabat yang melebihi dari para ASN yang lain. Namun semua mempunyai hak yang sama dalam pemerintahan.

“Jadi saya berharap agar tahapan-tahapan yang ditetapkan oleh panitia seleksi dapat diikuti secara baik dan benar oleh peserta Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama ini. Dan panitia seleksi juga dapat bertugas melakukan proses dan tahapan ini, secara independen sesuai dengan tupoksi yang melekat pada Pansel,” ujar Bupati Franky Wongkar.