Logo

Pasar Murah Lebaran Diharapkan Jaga Inflasi di Manado

Warga memilih bahan pangan saat pasar murah (ilustrasi). Pemprov Sulawesi Utara berharap pasar murah Lebaran tahun 2022 ini akan menjaga kestabilan inflasi di Kota Manado karena harga kebutuhan pokok juga stabil.

INFOSULAWESI.com, MANADO -- Kepala Disperindag Pemprov Sulawesi Utara, Edwin Kindangen, berharap pasar murah Lebaran tahun 2022 ini akan menjaga kestabilan inflasi di Kota Manado karena harga kebutuhan pokok juga stabil.

"Dengan adanya pasar murah Lebaran diharapkan warga tidak akan berbondong-bondong membeli kebutuhan pokok ke pasar, tapi bisa memanfaatkan kegiatan pasar murah dari pemerintah ini," kata Edwin, di Manado, Senin (25/4/2022).

Edwin mengatakan, pasar murah Lebaran menjual beras dengan harga Rp 10.400 per kilogram, gula pasir Rp 13.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rpn21 ribu per liter, tepung terigu Rp 10.500 per kilogram, mentega 200 gram Rpn10 ribu, telur Rp 45 ribu per baki.

"Kami berharap pasar murah Lebaran 2022 ini mampu menjaga kestabilan harga bahan pokok di sentra perdagangan, sehingga tidak berdampak pada inflasi," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut Ronny Erungan menambahkan, pihaknya berharap pasar murah Lebaran bisa membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah, apalagi menghadapi pandemi Covid-19 saat ini.nDia mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir ini Pemprov Sulut terus melakukan pasar murah baik Natal maupun Lebaran.

"Kami melakukan pasar murah di lokasi masyarakat yang mayoritas merayakan Lebaran seperti di Kota Manado dan Kabupaten Bolaang Mongondouw Raya," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Asim Saputra mengatakan bulan Maret 2022 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 0,40 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,86 di Februari 2022 menjadi 108,29 pada Maret 2022.

Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Merauke sebesar 1,86 persen dan terendah di Kota Kupang sebesar 0,09 persen.

Kota Tual mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,27 persen, sementara Kota Kendari mengalami deflasi terendah sebesar 0,07 persen. Kota Manado menempati urutan ke-12 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-80 secara nasional. (*)