Logo

Waket DPRD Sulsel, Syaharuddin alrif Dengarkan Curhatan Pengayuh Becak

Wakil Ketua DPRD Sulsel, Fraksi Nasdem, H.Syaharuddin alrif S.ip MM saat mengayuh becak penumpangnya La Mappa yang punya becak.

INFOSULAWESI.com, SIDRAP -- Jika melihat ke bawah, banyak sekali orang-orang yang sudah berumur tapi masih melakoni pekerjaan berat yang dalam pandangan mayoritas masyarakat sudah tak layak untuk mereka.

Usia senja seharusnya dihabiskan bersama anak cucu untuk rehat dan menikmati masa tua. 

"Namun, kenyataannya La mappa lansia ini sudah 10 tahun mengayuh becak.

La mappa setiap hari bekerja dengan profesi penarik becak. Pria 55 tahun ini sore tadi terlihat ceria ketika jadi penumpang betapa senangnya ketika H.Syaharuddin alrif S.ip MM disapa Syahar mengayuh becak La mappa.

Sambil mengelilingi kelurahan tanru tedong kecamatan Dua pitue. Mengenakan kaos dan celana pendek jeans ia tampak duduk di kursi becak penumpang.

Ketika Syahar bertanya sambil mengayuh becak menuju kediaman Pak mappa perihal sudah berapa tahun mengayuh becak pak mappa, seketika pun pak mappa menjawab sudah 10 tahun pak haji.

"Kalau ngayuh becak pak mappa bagaimana rasanya.sorak pak mappa menjawab Ya berat pak haji, tapi tidak masalah, karena sudah terbiasa pak haji," ungkapnya.

“Saya pak haji kadang sampai sore baru pulang. malamnya saya gunakan tidur," bebernya.

Penghasilan saya Pak haji sebagai tukang becak pun tidak menentu. Namun, terkadang Ia juga harus rela pulang dengan tangan kosong, karena tidak mendapat penumpang.

”Kadang dapat, kadang tidak, Ya kalau ramai liburan sehari bisa dapat Rp 50.000 sampai Rp 100.000. Ya bagi saya, berapapun, cukup tidak cukup tetap harus disyukuri Pak haji," tandasnya.

“Dalam beberapa kesempatan, Syahar  turun langsung melihat kondisi tempat tinggal Pak Mappa apa memang layak dibantu atau tidak dalam program bedah rumah," katanya saat sampai di kediaman Pak mappa di Kelurahan Tanru tedong, Jumat (07/05/2021).

Syahar pun memberikan dana kepada pak mappa dan mengatakan.

"Pak mappa Bantuan yang saya kasihki yang tidak seberapa ini.saya katakan jangan lihat nilainya, jangan dilihat nominalnya tapi ini bentuk kecintaan kami, bentuk kepedulian kepada saudara kita yang kurang mampu," ungkap Syahar. (*)