Logo

Jubir Presiden, Fadjroel Tegaskan RI Berpihak kepada Rakyat Palestina

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Foto dok/Biro Pers Sekretariat Presiden

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi). Haniyeh meminta Jokowi untuk memobilisasi umat Islam dan dukungan internasional terhadap Palestina.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman tak merespons pertanyaan perihal apakah surat tersebut sudah diterima oleh Jokowi. Namun, dia menegaskan, Jokowi sudah menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia terkait konflik Palestina-Israel.

Fadjroel mengatakan, Jokowi mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap warga Palestina. Jokowi, kata dia, juga mengutuk tindakan pengusiran paksa warga Palestina di Sheikh Jarrah.

"Hingga saat ini Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia pada Senin 10 Mei 2021 yaitu: Mengutuk tindakan pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjidil Aqsha," kata Fadjroel kepada wartawan, Jumat (21/5/2021).

Indonesia, kata Fadjroel, juga telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas kekerasan yang dilakukan Israel. Dia menegaskan, Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina.

"Serta mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel. Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Jokowi juga telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara untuk mendesak penghentian agresi Israel di Palestina.

"Serta pada Sabtu 15 Mei 2021 Presiden Joko Widodo sudah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara (Turki, Singapura, Malaysia, Afghanistan, dan Brunei Darussalam) untuk menghentikan agresi Israel," tutur Fadjroel seperti dilansir Detik.com.

Palestina dan Israel sendiri sudah sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel disepakati pada Kamis (20/5/2021) malam waktu setempat dan berlaku mulai Jumat (21/5/2021) dini hari setelah terjadi pertempuran sengit selama 11 hari terakhir. (*)