Logo

Hadiri Muswil VIII PPP Sulsel, Plt Gubernur Sulsel : Usul Sulsel Menjadi Supporting Logistik Untuk IKN Kepada Kepala Bappenas RI

Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, membuka Musyawarah Wilayah VIII Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Ditandai dengan hand scanning, Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, membuka Musyawarah Wilayah VIII Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulsel bersama Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, dan Ketua PPP Sulsel Muhammad Aras. Dengan tema Merawat Persatuan Dengan Pembangunan, Muswil ini berlangsung di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, 22-23 Mei 2021.

Turut hadir Wakil Ketua Umum DPP PPP/Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani; Wakil Ketua Umum DPP PPP/ Anggota DPR RI, Amir Uskara; Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Mardiono; Sekjen DPP PPP, Arwani Tomafi; jajaran Pengurus DPP PPP; Forkopimda Sulsel; Bupati/Wali Kota se Sulsel. Serta diikuti oleh beberapa pengurus DPC PPP se Sulsel.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengucapkan selamat datang atas kehadiran Ketua Umum DPP PPP yang juga Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa. Serta ucapan selamat kepada partai berlambang Ka’bah atas Muswil ini.

Dalam muswil ini, Andi Sudirman mengusulkan kepada Suharso Monoarfa selaku Ketua Percepatan Ibu Kota Negara (IKN) agar Sulsel menjadi supporting logistik. Kepala PPN pun mengaku akan memasukkan usulan Plt Gubernur dalam proyeksi Bappenas sekitar 1 juta ton beras dari Sulsel yang akan menjadi kebutuhan IKN untuk ketahanan pangan

“Sulsel overstok beras 2,4 juta ton untuk supply ke 27 Provinsi di Indonesia. Alhamdulillah Bapak Kepala Bappenas menyetujui usulan kami menjadikan Sulsel sebagai supporting logistik Ibu Kota Negara (IKN),” jelasnya.

Ia memaparkan kondisi Sulsel di hadapan Suharso Monoarfa. Mulai dari kondisi Covid-19 hingga perekonomian.

“Angka Covid-19 di Sulsel mulai membaik, angka kesembuhan 98 persen, angka kematian 1,5 persen. Bed Occupancy Rate (BOR) sekitar 6,6 persen. Rahasia kami adalah kerja bersama. Ada Bupati/Wali Kota, Forkopimda membantu kami, seluruh relawan, serta dukungan dari masyarakat Sulawesi Selatan atas kesadaran protokol kesehatan dan bisa mencapai target ini,” bebernya.

Andi Sudirman mengingatkan, untuk tidak boleh lengah dan memaksimalkan protokol kesehatan. Serta menjaga pola hidup sehat dengan asupan gizi yang baik.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Kuartal I-2021, Sulsel mengarah naik -0,21 persen. Sebelumnya Kuartal IV-2020 berada pada -0,62 persen.

“Insya Allah selanjutnya sudah positif. Alhamdulillah, ekspor periode Januari-Maret tahun 2021 dengan nilai USD 296,51 juta atau Rp 4,21 triliun (kurs 14.200). Nilai ekspor tumbuh 19,15 persen (yoy) dari triwulan I-2020. Salah satunya tahun ini kita ekspor rempah-rempah,” ungkapnya.

Andi Sudirman juga mendorong rencana Sulsel menjadi hub alias tempat yang di dalamnya terjadi aktivitas transit barang atau persinggahan barang di wilayah Indonesia Timur. Terlebih Plt Gubernur Sulsel baru saja melakukan perjanjian kerjasama (PKS) bersama PT. Pelindo IV untuk rencana pembangunan lokasi pergudangan untuk Pelabuhan Daratan atau Dry Port.

“Partai Persatuan Pembangunan adalah mitra kami. Kami bersyukur selama ini didukung oleh para kader PPP dalam mengawal pembangunan Sulawesi Selatan yang lebih baik. Kami tidak bisa berjalan sendiri, kami butuh pemikiran dan masukan dari masyarakat melalui para kader partai persatuan pembangunan,” terangnya.

Ketua PPP Sulsel, Muh Aras menyampaikan terima kasih atas kehadiran Andi Sudirman pada Muswil yang diadakan lima tahun sekali ini. Ia pun mengajak para kadernya, membangun Partai Persatuan Pembangunan menuju lebih besar lagi.

“Mari berbenah untuk bisa menjadi target bagi masyarakat agar bisa bergabung dengan PPP dalam membangun negeri kita tercinta,” katanya.

Sementara, Ketua Umum DPP PPP, Suharso Monoarfa, memberikan semangat dan mengajak para kadernya untuk terus semangat dan bekerjasama dengan pemerintah. Ia pun meminta PPP ikut membantu pemerintah dalam hal kesehatan, misalnya dalam penanganan stunting. (*)