Logo

Tarif Tol Makassar Dianggap Mahal, Pengendara Memilih Lewat Jalur Umum

Tol Layhang AP Pettarani Makassar. Foto: istimewa

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Adanya penyesuaian tarif di jalan tol Makassar yang mengalami kenaikan cukup signifikan mengakibatkan beberapa pengendara memilih untuk tidak lewat jalan tol melainkan lewat jalan umum.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga asal Sudiang Makassar, Tari. Ia mengaku setelah naiknya tarif tol, Tari lebih memilih untuk lewat jalan umum lantaran kenaikan tarif tol dinilai sangat terlalu tinggi.

Bahkan Tari menyebut untuk melewati jalan tol, dirinya harus merogoh kocek hingga Rp 65.000 dalam satu hari.

"Sangat merugikan, tidak efektif juga karena semua pengendara lari ke jalan utama ji karena kalau terlalu mahal dari Rp 5.000 ke Rp 10.000, terus dari Rp 10.000 ke Rp1 5.000 deh mahal sekali,  baru saya 2 kali ka masuk tol jadi 2 kali pualng pergi hampir Rp 65.000," beber Tari.

Sementara itu, warga kota Makassar lainnya, Risak menyebut dirinya melintasi jalan tol atau jalan umum bergantung dari situasi dan kondisi.

"Sembarang ji saya sebenarnya, tapi kalau buru-buru ka lebih ku pilih lewat tol biar mami agak mahal tapi kalau tidak buru-buru ja mending lewat jalanan di bawah karena itu di jalan bawah juga tidak macet ji, justru lebih luas ki lagi, kayak itu Pettarani toh, luas sekali mi," ungkap Riska.

Kendati demikian, adanya pengendara yang lebih memilih untuk melintas di jalan umum dari pada jalan tol diprediksi akan memicu kemacetan di jalan umum.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Makassar Metro Network MMN, Anwar Toha menuturkan keinginan pengendara untuk tidak melintas di jalan tol merupakan pilihan dari pengendara itu sendiri, sehingga pihaknya hanya menyediakan fasilitas yang dianggap mampu memudahkan pengendara agar cepat sampai ketempat tujuan tanpa ada hambatan.

"Itu semua kan pilihan, tergantung masyarakat mau lewat mana, tapi kalau kepepet atau buru-buru misalnya mau ke bandara yah mungkin lebih pilih lewat tol, intinya kami sudah siapkan, sisa masyarakat yang memilih," kata Anwar, Rabu (9/06/2021).

Anwar menambahkan, apabila kemacetan terjadi di jalan umum, faktornya tidak hanya karena pengendara tidak lewat jalan tol dan memilih lewat jalan umum, melainkan mobilitas masyarakat saat ini sudah mulai menggeliat.

"Sekarangkan geliat ekonomi sudah sedikit membaik, aktivitas masyarakat juga jadi saya kira bukan cuma karena masyarakat tidak mau lewat tol jadi penyebab macet," tutup Anwar. (kbrn)

Simak Video Pilihanm di Bawah ini: