Logo

Rektor Unhas Jadi Narasumber Diskusi Publik ISEI dan Bank Indonesia

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA.

INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Diskusi Publik bertajuk "Road to Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXI 2021" yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Wilayah Timur kerja sama dengan Bank Indonesia dan beberapa mitra lainnya. 

Kegiatan yang mengusung tema "Memperkuat Modalitas dalam rangka Implementasi Kebijakan Reformasi Struktural untuk Menjaga Stabilitas Pertumbuhan" berlangsung mulai pukul 13.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (28/07). 

Dalam kegiatan tersebut, Prof. Dwia menjelaskan terkait Penguatan Modal Sosial Era Inovasi dan Digitalisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan yang Berkualitas. Pada penjelasannya, beliau mengatakan era revolusi 4.0 dengan perubahan yang bersifat revolutif dalam skala, ruang lingkup dan kompleksitas mengalami perubahan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan perubahan sebelumnya yang hanya bersifat pada proses adaptif dan bertahap. 

Prof. Dwia mengatakan perubahan paling unik di era 4.0 adalah realitas dunia maya yang mampu membangun hubungan masyarakat secara tidak langsung. Dengan demikian, karakteristik masyarakat juga lebih bersifat networking atau berjejaring. 

"Human capital menjadi satu modal besar dalam membangun kolaborasi antar masyarakat yang bermodalkan kepada trust atau kepercayaan. Dalam menghadirkan modal sosial, diperlukan keanggotaan yang kuat dan saling bersinergi satu dengan lainnya. Olehnya itu, komponen dalam modal sosial bukan hanya bounding tapi juga bridging," jelas Prof. Dwia. 

Modal sosial merupakan serangkaian nilai dan norma informal yang dimiliki bersama diantara anggota masyarakat. Sehingga, memungkinkan terjadinya kerja sama antar warga masyarakat. Nilai ini juga akan berdampak pada pembangunan demokrasi dan ekonomi pasar guna mengurangi biaya, birokrasi, aturan administrasi formal maupun administratif. 

Dari aspek demokrasi utamanya kehidupan politik, modal sosial terlihat dalam sisi civil society yang kuat. Sehingga, politik modern mampu memberikan kesetaraan dalam bentuk civil-engagement bagi setiap individu dan mampu mencegah situasi politik yang korup. 

"Perkembangan teknologi saat ini mampu membantu dalam meningkatkan modal sosial secara online. Hal yang perlu dilakukan dengan membangun kesadaran kolektif para masyarakat sipil yang dihubungkan dengan kepercayaan satu sama lain sebagai modal memperkuat jaringan. Unhas juga sudah berpartisipasi dalam mendorong warga berbasis digital seperti RISE," tambah Prof. Dwia. 

Diskusi dengan menghadirkan para narasumber berkompeten bertujuan untuk memberikan pandangan para pakar sebagai dasar penyusunan rekomendasi kebijakan kepada para pemangku kepentingan sebagai bagian dari upaya kontribusi nyata bagi negara. kbrn)