Logo

Pemkot Kendari Siapkan Skema Antisipasi Covid 19 Gelombang III

Walikota Kendari Sulkarnain Kadir.

INFOSULAWESI.com, KENDARI -- Pemerintah Kota (pemkot) Kendari, Sulawesi tenggara (Sultra) sedang menyiapkan cara guna mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga penularan Covid 19 di akhir tahun 2021.

Walikota Kendari Sulkarnain Kadir kepada media di Kendari, Selasa (2/11/2021) mengatakan mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga penularan Covid 19 saat ini pihaknya masih melakukan diskusi terkait langkah yang akan di lakukan pada akhir tahun, mengingat potensi kerumunan dalam skala besar akan terjadi.

Untuk itu kata walikota kendari mengantisipasi terjadinya lonjakan tersebut pihaknya juga telah memiliki pengalaman ditahun sebelumnya sehingga antisipasi penyebaran covid 19 dapat berjalan dengan baik.

“Masih sementara kita diskusikan, masih sementara kita ukur kira – kira langkap apa yang sebaiknya kita lakukan, apalagikan kita sudah punya pengalaman menghadapi ini di tahun 2020 lalu.”Tutur Sulkarnain Kadir.

Menurut Sulkarnain Kadir pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengantisipasi dan mengambil langkah yang dinilai tepat terhadap potensi euforia masyarakat dalam merayakan pergantian tahun nanti//sedangkan terkait menghadapi pergantian tahun bakal dilakukan penyekatan di setiap pintu masuk ibu kota provinsi sulawesi tenggara itu, sulkarnain mengaku belum bisa memberikan jawaban.

“Kita akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar nanti langkah langkah kita itu betul – betul proporsonal artinya situasi dan kondisi masing – masing serta tidak mempunyai efek terlalu besar terhadap situasi baik kesehatan maupun ekonomi.”ujar Sulkarnain Kadir.

Untuk di ketahui saat ini, kota kendari dalam status penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Meski begitu, daerah ini berada di zona hijau covid-19 dan berdasarkan data satuan tugas penanganan covid-19 kota kendari, secara keseluruhan jumlah kasus covid-19 per 1 november 2021 sebanyak 7.718 orang. Dari jumlah itu 7.619 orang atau 98,69 persen dinyatakan sembuh, 95 orang meninggal, sedangkan kasus aktif yang saat ini menjalani isolasi mandiri tersisa empat orang. (rri)