Logo

Waspada Demam Berdarah di Musim Pancaroba

Pasien anak penderita demam berdarah dengue (DBD) menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/2/2024). Selama Januari 2024 sebanyak 55 pasien DBD dirawat di rumah sakit tersebut (Foto: ANTARA)

MUSIM pancaroba yang sedang berlangsung memunculkan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat. Ini terutama terkait meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD).

Beberapa wilayah di Tanah Air dalam periode akhir 2023 hingga Februari 2024 menghadapi ancaman DBD yang signifikan. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung misalnya yang mencatat ada 678 kasus di wilayahnya dengan delapan penderita meninggal dunia. Sementara di Baubau, Sulawesi Tenggara, dalam tempo dua bulan di awal 2024, sudah ada 40 kasus DBD.

Di Jawa Barat, 36 nyawa melayang setelah menjadi bagian dari total 4.637 kasus DBD sejak Januari. Jumlah kasus di DKI Jakarta juga tidak bisa dianggap remeh.

Data Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menunjukkan kasus DBD selama Februari tahun ini naik lebih dari 100 persen lebih. Perbandingan itu dengan Januari 2024.

Peningkatan jumlah kasus tentu menuntut respons yang lebih intensif dan kolaboratif. Keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pencegahan, sebagaimana disarankan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bisa menjadi salah satu kunci mengurangi penyebaran DBD.

Apalagi IDI memperkirakan kondisi waspada DBD dapat berlangsung hingga tengah tahun. Atau sekitar Juni bulan enam mendatang.

Kesadaran pribadi terhadap pentingnya menjaga kesehatan, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan, adalah langkah-langkah preventif yang dapat diambil tiap individu. Sementara pemerintah bisa menguatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama, contohnya pengamatan dan respons cepat terhadap setiap temuan kasus DBD.

Pencegahan DBD merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan pemerintah. Dengan menjalankan mekanisme pencegahan yang terstruktur, kita berharap kesehatan masyarakat secara keseluruhan dapat terlindungi.