Logo

Viral ... Kasir Minimarket Isi Top Up Game 800 Ribu untuk Anak, Orang Tua Datang Mengamuk

Kasir minimarket dimarahi pembeli gara-gara menjual top up game online. Foto: Tangkapan layar youtube/ngopibareng

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Sebuah video viral, sepasang suami istri memarahi kasir minimarket Indomaret yang membiarkan anak mereka membeli voucher game senilai Rp800 ribu.

Viralnya video ini tersebar di medsos, seperti Twitter dan Facebook sejak Rabu lalu. Dalam video tersebut, terdengar suara seorang pria dan wanita yang sedang marah.

Pria dalam video ini awalnya mempertanyakan kenapa kasir mengizinkan seorang anak top up voucher game online seharga Rp 800 ribu.

"Sekarang gini, perlindungan konsumen itu di mana? Tahu enggak kalian? Dewasa enggak kalian?" ujar pria tersebut.

"Kami menjalankan peraturan Indomaret, Pak," jawab pegawai Indomaret.

Pria ini lantas mempertanyakan aturan tertulis Indomaret yang memperbolehkan anak di bawah umur membeli voucher game online seharga Rp 800 ribu. Dia meminta penjelasan.

"Ada peraturan tertulisnya? Bisa saya lihat?" kata pria itu mencecar penuh amarah.

"Peraturan tertulis enggak ada. Tapi kan tugas kami melayani," jawab kasir Indomaret dalam video tersebut.

Pria itu tak terima dengan jawaban sang pegawai Indomaret. "Ada enggak batasannya (usia anak beli voucher game online)?" tanya pria itu.

"Kami enggak ada batasannya," jelas sang pegawai.

"Oke nggak ada batasannya. Berarti ini beli game online Rp800 ribu di Indomaret Simpang Mayang, Perdagangan II Sebrang. Hah. Anak di bawah umur," ujar pria itu lagi.

Dalam video ini juga terdengar suara perempuan yang diduga ibu sang anak. Perempuan ini menyesalkan kasir Indomaret tidak mencegah anak tersebut top up voucher game online.

"Uang Rp800 ribu diterima beli game online. Mencuri pula anaknya. Aduh, Dek, Dek," katanya.

Perempuan ini mengatakan seharusnya kasir Indomaret mempertanyakan dari mana si anak tersebut memperoleh Rp800 ribu.

"Kan enggak wajar lho. Pasti mencuri," kata perempuan tersebut.

Si pria dalam video ini lantas kembali mencecar si pegawai Indomaret. "Game online, anak di bawah umur, kelas VI SD, Rp 800 ribu, berarti tidak ada menjaga privasi konsumen hanya mencari keuntungan," ujarnya.

"Kalian cari apa di sini, cari keuntungankah atau cari kerugian kalian berjualan di sini? Kan pertanyaan saya itu kan," sambungnya. Sang kasir Indomaret tampak berusaha menahan diri meski dicecar.

Sementara itu, Marketing Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret), Wiwiek Yusuf mengatakan, Indomaret sudah menyelesaikan kasus tersebut.

"Kami prinsipnya memberikan layanan dan menerima masukan pelanggan. Mungkin saja situasi dan kejadian di keluarga bapak membuat bapak tersebut datang ke toko memberikan masukan ke kami," kata Wiwiek.

Selain itu, tuturnya, tim toko sudah berusaha jelaskan dan memberikan alternatif untuk coba hubungi call center Unipin.

Wiwiek menyatakan tim kantor cabang Indomaret juga sudah melanjutkan upaya bertemu dengan orang tua anak tersebut. Di kesempatan itu, semua saling klarifikasi dan menjelaskan asal-usul kejadian tersebut.

"Laporan yang kami terima, keluarga dan tim Indomaret sudah ada saling pengertian dan klarifikasi peristiwa tersebut dan keluarga sepakat menarik video tersebut. Team toko kami sudah menanyakan ke anak tersebut. Anak tersebut memberikan jawaban (top up voucher game) untuk digunakan abang dan yang bersangkutan," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)