INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sudah mendatangkan ratusan dosis obat Fomepizole sebagai langkah penyembuhan kasus gangguan ginjal akut. Fomepizole merupakan obat antidotum (penawar) yang dapat mengikat racun.
"Kita sudah mendatangkan obat antidotum yang disebut Fomepizole. Ada dari Singapura sebanyak 26 vial (dosis) dan Australia 16 vial," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Muhammad Syahril dalam konferensi pers daring, Selasa (25/10/2022).
Selanjutnya, Kemenkes juga akan mendatangkan ratusan dosis obat Fomepizole dari Jepang dan Amerika Serikat. "Total sekitar 200 vial," kata Syahril.
Menurutnya, obat-obat ini akan didistribusikan ke rumah sakit serta rumah sakit rujukan pemerintah di seluruh Indonesia. Obat ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis, bagi pasien gagal ginjal akut.
Diketahui, penggunaan obat Fomepizole ini dinilai cukup efektif meredakan penyakit gagal ginjal. Hasil itu terlihat dari 10 pasien yang dirawat di RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta.
"10 dari 11 pasien yang telah diberikan obat Fomepizole terus mengalami perbaikan secara klinis. Tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lebih lanjut," ucap Syahril.
Selain itu, pasien yang semula tidak dapat mengeluarkan air seni atau buang air kecil, kini sudah dapat dilakukan. Disusul pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan bahwa kadar senyawa Etilen Glikol (EG) dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi.
Syahril mengungkapkan, sebelumnya kasus gagal ginjal akut memang terjadi setiap tahun. Namun, jumlahnya hanya 1-2 kasus setiap bulannya.
Kasus ini menjadi perhatian pemerintah sebab terjadi lonjakan pada akhir Agustus. Di mana, sebanyak 35 kasus dilaporkan saat itu dan terus bertambah hingga kini.
Kemenkes: Obat Penawar Gangguan Ginjal Akut Didatangkan dari 4 Negara
26 Oktober 2022
Ilustrasi Suntikan Penawar. (Foto: Biro Humas Kementerian Kesehatan)
Turnamen Indonesia Master 2022 Diikuti Banyak Bintang Bulutangkis Dunia
Ditahan di Rutan Serang, Nikita Mirzani Berteriak Histeris dan Menangis