Logo

Sejarah dan Logo Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023

Logo Hari Pendidikan Nasional 2023 (Foto: Kemendikbudristek)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Hari Pendidikan Nasional 2023 (Hardiknas) tepat jatuh pada hari ini Selasa, (2/5/2023). Hardiknas sendiri selalu diperingati setiap tahun bertepatan hari lahir Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.

Perlu diketahui, tema Hari Pendidikan Nasional 2023 ini adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". Pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres No 316 Tahun 1959. 

Merangkum berbagai sumber, kritik Ki Hajar Dewantara terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda. Kemudian, ia mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. 

Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. 

Setelah itu, Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Meski pun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional dirayakan secara luas di Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Mulai dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait. Hari ini disebut penting sebagai wujud kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di Indonesia. 

Peringatan Hardiknas juga sebagai momentum menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan. Sedangkan logo Hardiknas 2023 dibentuk dari tiga elemen.

Yaitu, terdiri dari Bintang, Keceriaan dan Pena. Bintang, menggambarkan semangat Hardiknas yang selaras dengan visi dan misi pemerintah.

Keceriaan, menggambarkan suasana pendidikan Indonesia yang menggembirakan, penuh dengan antusiasme, dan gotong royong serta partisipasi publik. Sedangkan, pena, menggambarkan proses pendidikan sebagai sebuah proses penciptaan mahakarya yang memerlukan perpaduan holistik.

hari_raya_insul680x284

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News