_5.png)
INFOSULAWESI.com, TANGERANG -- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan mengekspor Rp1,02 triliun hasil perkebunan ke luar negeri. Hal itu sebagaimana isi kesepakatan pelaku UMKM dengan pemasok kebutuhan pasar pada kegiatan Bunex ke-2 tahun 2023.
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, kesepakatan ini untuk ekspor kopi, kopra, kakao, dan briket arang kelapa. "Seluruhnya untuk tujuan ekspor ke Kanada, Portugal, Jerman dan Timur Tengah, serta tentunya pasar domestik kita," katanya dalam keterangan pers, Selasa (12/9/2023).
Andi menjelaskan, Bunex tahun ini mengusung tema 'Penguatan Hilirisasi Perkebunan untuk Peningkatan Kemitraan dan Akses Pasar Perkebunan Berkelanjutan'. Kegiatan dihadiri Duta Besar dan perwakilan dari Filipina, Kamboja, Mesir, Kenya, Belarus, Moldova, Portugal dan Mozambique.
Ia merinci konsep kegiatan ini adalah buyers meet sellers (pembeli bertemu penjual). Hal ini meningkatkan akses pasar UMKM serta memberikan pilihan-pilihan sumber produk perkebunan bernilai tinggi, serta berkualitas baik.
Penandatanganan kesepakatan salah satunya dilakukan UMKM binaan Direktorat Jenderal Perkebunan, yaitu Caldera Coffee dengan Next Trader. Perusahaan berlokasi di Lisbon, Portugal ini ingin menyalurkan biji kopi arabika dan robusta ke Eropa senilai Rp615 miliar per tahun.
Ada juga Legenda Java Sugar bersepakat dengan PT Barco untuk penjualan kopra sebesar Rp96 miliar. Pun Tom Cococha Indonesia bersepakat dengan Tom Cococha GMGH Jerman untuk penjualan arang briket kelapa senilai Rp292 miliar.
"Harapan kami, ke depannya akan terus tumbuh para UKM-UKM perkebunan lainnya. Agar dapat juga bermitra dan mendorong tumbuhnya ekspor perkebunan di masa depan," ujarnya.
Andi juga berharap upaya yang dilakukan UMKM dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan perkebunan Indonesia. "Mari bersama kita bangun perkebunan Indonesia semoga ke depannya lebih baik," ucapnya.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News
