SINJAI - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengusulkan penggunaan 40 persen Dana Desa dari APBN untuk mendukung budidaya pisang dan pembuatan rumah ikan (Rumpon). Usulan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif, dan memberikan lapangan pekerjaan.
Bahtiar telah berkomunikasi dengan Dirjen Pembangunan Desa Kementerian Desa Republik Indonesia (Kemendes RI) mengenai pengalihan Dana Desa ini. Ia berharap Dana Desa dapat digunakan sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berkontribusi pada penurunan kemiskinan dan pengangguran di Sulsel.
"Supaya anggaran desa ini efektif, saya sudah bicara dengan Dirjen Pembangunan Desa. Kan kalau hanya menggunakan APBD murni provinsi atau kabupaten/kota, uang kita terbatas," kata Bahtiar setelah bertemu dengan Forkopimda, KPU, Bawaslu, dan Kades di Kabupaten Sinjai pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Dengan 2.266 desa di Sulsel, jika 40 persen Dana Desa dialihkan untuk budidaya pisang dan rumpon, kebutuhan ini dapat terpenuhi dalam satu tahun. "Ada uang dari APBN itu melalui dana desa, bisa minimal Rp1 miliar satu desa. Bayangkan saja 2.266 (jumlah desa) di Sulsel," tambahnya.
Rencana ini bertujuan untuk mendukung seluruh masyarakat Sulsel, yang dikenal sebagai daerah penghasil pertanian terbesar dan sektor perikanan yang penting. Rumpon di perairan pesisir akan membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan mereka tanpa harus pergi jauh.
Penjabat Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah, juga menekankan keterlibatan pemerintah daerah dalam mensukseskan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 melalui sinergi dengan penyelenggara Pemilu dan stakeholder lainnya. Seluruh OPD, Camat, Kades, dan pemangku kepentingan lainnya siap mendukung upaya ini. ***
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News