Logo

Perlunya Menjaga Konsumsi dan Investasi

Kawasan pesisir Jakarta merupakan salah satu tempat pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2024 berada di kisaran 4,7-5,5 persen.

PERLAMBATAN pertumbuhan ekonomi global diprediksi bisa mengganggu target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karenanya Indonesia diharapkan terus menjaga konsumsi dan investasi guna meningkatkan optimisme kinerja ekonominya.

Terlebih komposisi dari pertumbuhan ekonomi nanti akan berasal dari permintaan domestik, sehingga Indonesia harus bisa menjaga konsumsi dan investasi. Selain itu, Indonesia perlu memastikan pertumbuhan ekonomi terus berada pada tren yang meningkat.

Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2024 akan tumbuh 4,7 persen sampai 5,5 persen, dengan catatan kondisi stabilitas terjaga baik dari aspek internal maupun eksternal. Hal itu sebagaimana disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman, bahwa Indonesia harus mampu menjaga keberlanjutan peningkatan konsumsi dan investasi guna menopang pertumbuhan ekonomi 2024.

Kendati demikian, ada faktor lain yang menjadi perhatian, yaitu kondisi global yang masih terus dinamis. Di sisi lain juga faktor risiko geopolitik yang masih terjadi akibat perang, dan kondisi Tiongkok yang masih mengalamii masalah pada sektor perekonomiannya.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi untuk menjaga optimisme tersebut. Misalnya dilakukan dengan menjaga ketahanan dan kebangkitan perekonomian nasional. Ketahanan ekonomi bisa dilakukan melalui kebijakan moneter bersama fiskal dan KSSK yang akan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Beberapa pengamat menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan sedikit di atas lima persen. Tapi yang tidak kalah penting inflasi akan bisa terkendali dalam kisaran 2,5 persen dan pertumbuhan kredit pada rentang 10-12 persen. Sehingga ada keyakinan pada semester dua 2024 akan apresiasi mengarah kepada fundamentalnya.