Logo

Sekeping Perunggu dari Bulu Tangkis Olimpiade Paris

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) memperlihatkan medali perunggu di Olimpiade Paris 2024, Senin (5/8/2024). Tim Indonesia hanya membawa satu keping perunggu dari Paris (Foto: ANTARA/Wahyu Putro A/nz)

TRADISI emas bulu tangkis Indonesia di Olimpiade terhenti lagi di Paris. Hal ini mengulang sejarah buruk yang pernah tercipta di Olimpiade London 2012.  

Indonesia hanya membawa pulang satu medali perunggu dari bulu tangkis lewat tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria kalah di semifinal setelah takluk dari unggulan pertama asal Korea Selatan, An Se-young, Minggu (4/8/2024).

Pencapaian tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris memang jauh dari ekspektasi. Dari sembilan atlet yang lolos ke Paris, hanya satu yang membawa pulang medali, itupun perunggu.

Melempemnya pebulu tangkis andalan Indonesia di Paris mungkin tidak terlalu mengejutkan. Itu karena alarm sudah menyala sejak Asian Games Hangzhou 2022 pada 2023.

Waktu itu, Indonesia sama sekali tidak mendapatkan medali dan itu kali pertama sepanjang sejarah bulu tangkis Indonesia di Asian Games. Harapan sempat muncul setelah bulu tangkis Indonesia tampil impresif di awal 2024. 

Puncaknya saat turnamen bergengsi All England. Tunggal putra menempatkan dua wakilnya final All England, saat Jonatan menjadi juara usai mengalahkan Anthony Ginting. 

Ganda putra Fajar/Rian juga tampil sebagai kampiun. Namun, setelah itu performa para pebulu tangkis Indonesia merosot.

Legenda bulu tangkis Indonesia Richard Mainaky menilai, faktor penyebab hasil tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024 yang belum sesuai harapan, karena kurangnya persiapan jangka panjang. Langkah PBSI membentuk tim adhoc untuk Olimpiade Paris memang bagus, tetapi ternyata tidak cukup.

Ia melihat persiapannya terlalu pendek sekali dan mendesak. Seharusnya PBSI sudah tahu sejak satu atau dua tahun sebelumnya, mana saja yang akan dipersiapkan ke podium tertinggi olahraga tingkat dunia itu.

Sepanjang keikutsertaan Indonesia di ajang Olimpiade sejak 1952, medali emas terbanyak yang berhasil diraih ialah sejumlah dua keping. Torehan itu pun sudah berumur lebih dari 30 tahun, yakni pada Barcelona 1992. 

Ke depan kita berharap PBSI dapat menerapkan program jangka panjang agar atlet bulu tangkis Indonesia. Selain juga terus melakukan pembenahan dan pembinaan klub-klub bulu tangkis untuk mencetak atlet lebih andal lagi.