JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mendapatkan angin segar setelah Komisi IV DPR RI menyetujui usulan penyesuaian pagu anggaran tahun 2026.
Nilai anggaran yang sebelumnya hanya sebesar Rp13,75 triliun, kini direkomendasikan naik signifikan hingga mencapai Rp44,64 triliun.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), secara resmi mengumumkan keputusan tersebut dalam rapat kerja yang digelar bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/7/2025). Keputusan itu disambut bulat oleh anggota dewan yang hadir dalam forum.
“Komisi IV DPR RI menerima dan akan menyampaikan usulan anggaran Kementerian Pertanian 2026 sebesar Rp44,64 triliun ke Badan Anggaran DPR RI untuk pembahasan lanjutan sesuai aturan,” ungkap Titiek. Ia pun mengetuk palu sidang sebanyak tiga kali sebagai penanda disahkannya keputusan tersebut.
Lonjakan Anggaran Dorong Produksi Pangan Strategis
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam pemaparannya menjelaskan bahwa lonjakan usulan anggaran didasari oleh target ambisius peningkatan produksi komoditas pangan nasional.
Beberapa target tahun 2026 meliputi produksi beras sebesar 33,8 juta ton, jagung 22 juta ton, kedelai 343 ribu ton, serta komoditas strategis lainnya seperti cabai, bawang merah, daging sapi, dan ayam.
Menurut Amran, anggaran awal yang tersedia sebagian besar digunakan untuk belanja yang sifatnya tetap dan mengikat, seperti belanja pegawai dan operasional.
Dari total pagu awal Rp13,75 triliun, hanya Rp1,64 triliun untuk pegawai dan Rp890 miliar untuk operasional. Sisanya, Rp11,23 triliun digunakan untuk belanja non-operasional yang tidak fleksibel.
“Oleh karena itu, kami ajukan penyesuaian ke Bappenas dan Kementerian Keuangan agar program-program prioritas bisa berjalan maksimal,” ujarnya.
Empat Program Prioritas Jadi Fokus Penambahan
Dalam usulan tambahan tersebut, Kementan menekankan empat fokus program utama. Program ketersediaan akses dan konsumsi pangan diusulkan naik dari Rp10,4 triliun menjadi Rp29,22 triliun.
Program peningkatan daya saing sektor pertanian diusulkan meningkat dari Rp760 miliar ke Rp5,7 triliun. Pendidikan vokasi juga melonjak dari Rp9,5 miliar menjadi Rp688 miliar, dan program dukungan manajemen dari Rp2,54 triliun ke Rp9,03 triliun.
Tak hanya itu, Kementan juga merinci penyesuaian pagu anggaran di berbagai direktorat. Misalnya, Ditjen Tanaman Pangan dari Rp1,31 triliun menjadi Rp5,54 triliun, Ditjen Hortikultura dari Rp2,36 miliar ke Rp7,71 miliar, serta Ditjen Perkebunan dari Rp843,7 miliar ke Rp4,54 triliun.
Sedangkan untuk Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), anggaran naik dari Rp2,45 triliun ke Rp8,21 triliun.
Dukungan Penuh DPR untuk Ketahanan Pangan Nasional
Dukungan dari Komisi IV DPR RI terhadap tambahan anggaran Kementan ini menjadi bukti komitmen legislatif untuk mendorong ketahanan pangan nasional.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan krisis pangan global, penguatan sektor pertanian dipandang sebagai strategi vital untuk menjaga kedaulatan pangan Indonesia.
Sidang pun ditutup secara resmi oleh Titiek Soeharto yang menyampaikan rasa syukurnya atas hasil rapat.
“Dengan mengucap Alhamdulillahi rabbil alamin, rapat kerja hari ini resmi saya tutup,” ujarnya sambil mengetuk palu tiga kali.
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi