INFOSULAWESI.com, Maros – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros kembali mencetak prestasi dengan keberhasilannya dalam memanen jagung hasil program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Kegiatan panen ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Maros, didampingi oleh Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Kasubsi Giatja), Bintara Pembina Desa (Babinsa), dan Kepala Regu Pengamanan (Karupam) Selasa, 1 April 2025.
Program pertanian ini merupakan bagian dari upaya Lapas Maros dalam membekali warga binaan dengan keterampilan bercocok tanam yang produktif dan bernilai ekonomi. Dengan memanfaatkan lahan kosong di dalam kompleks lapas, para warga binaan dibimbing untuk menanam dan merawat jagung sejak awal hingga masa panen. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap ketersediaan pangan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Kalapas Maros menyampaikan apresiasi atas kerja keras para warga binaan dan dukungan dari berbagai pihak. “Panen jagung ini adalah bukti nyata bahwa program pembinaan kemandirian yang kami jalankan dapat memberikan manfaat nyata. Kami berharap keterampilan yang didapat di sini bisa menjadi bekal positif bagi warga binaan setelah bebas nanti,” ujarnya.
Kasubsi Giatja menambahkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi antara petugas lapas dan para warga binaan. “Kami terus mendorong agar mereka bisa mengembangkan keterampilan ini lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan di masa depan kita akan mencoba komoditas lain yang bernilai tinggi,” katanya.
Babinsa yang turut hadir dalam panen jagung juga menyatakan dukungannya terhadap program ini. “Kami selalu siap memberikan pendampingan agar kegiatan pertanian di Lapas Maros semakin berkembang dan berkontribusi pada kemandirian para warga binaan,” tuturnya.
Sementara itu, Karupam menekankan pentingnya aspek keamanan dalam setiap program pembinaan. “Seluruh kegiatan dilakukan dengan pengawasan ketat, sehingga tidak hanya menciptakan keterampilan tetapi juga menjaga ketertiban di dalam lapas,” jelasnya.
Panen jagung ini menjadi momentum penting dalam menunjukkan bahwa lapas bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan yang dapat memberikan manfaat nyata bagi warga binaan. Ke depan, Lapas Kelas IIB Maros berencana memperluas program ini dengan berbagai inovasi pertanian lainnya, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi