Logo

KKP Siapkan Empat Kawasan Industrialisasi Rumput Laut

Direktur Perbenihan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya KKP, Nono Hartanto memberikan keterangan kepada awak jurnalis usai menjadi pembicara dalam diskusi Bincang Bahari bertajuk "Peluang Investasi Rumput Laut" di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan empat kawasan industrilisasi rumput laut. Keempatnya meliputi, Nunukan Kalimantan Utara, Wakatobi Sulawesi Tenggara, Sumba Timur, dan Rote Nusa Tenggara Timur serta Tual Maluku.

"Kita sudah mencoba plotting bagaimana ini menjadi klaster industri rumput laut. Harapannya nanti ini akan menjadi satu daerah kawasan yang ter-protect dan hanya untuk pengembangan budi daya rumput laut," kata Direktur Perbenihan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya KKP, Nono Hartanto ketika menjadi pembicara dalam diskusi Bincang Bahari bertajuk "Peluang Investasi Rumput Laut" di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Nono menyebutkan, industrialisasi rumput laut merupakan bagian dari upaya pengembangan potensi ekonomi yang besar dari komoditas rumput laut. Tercatat, harga bahan baku rumput laut terus mengalami kenaikan yang signifikan, di Maret 2022.

Misalnya harga per kilogramnya mencapai Rp18 ribu kemudian melesat hingga Rp45 ribu. Kenaikan itu terjadi pada bulan Agustus di tahun yang sama.

Selain itu, kata dia, pembudidayaanya cukup mudah dan tak memerlukan modal yang banyak. Mengingat hanya tinggal membudidaya tanpa harus memberikan pupuk.

"Terjadi di tahun 2022, dari di bulan Maret itu Rp18 ribu. Sampai di bulan Juli-Agustus sudah meningkat sampai Rp45 ribu," ucapp Nano.

Diketahui, Indonesia merupakan negara kedua penghasil rumput laut dunia dengan total produksi mencapai 9 juta ton. Namun, produksi tersebut hanya berasal dari 0,8 persen dari total luas lahan yang tersedia mencapai 12,3 juta hektar.