Logo

DPRD DKI Jakarta Cecar Jakpro Soal Sewa Lahan Sirkuit Formula E

Foto udara sirkuit Formula E Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (32/5/2022). (ANTARA/Instagram@aniesbaswedan/dewa)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mencecar manajemen PT Jakarta Propertindo atau Jakpro (Perseroda) soal utang sebesar Rp20 miliar. Utang tersebut merupakan nilai penyewaan lahan untuk Sirkuit Formula E.

"Pertanyaan awal saya, apakah bapak sudah bayar kepada Ancol Rp20 miliar? Apakah Formula E untung atau tidak? Tolong dijawab," tanya Prasetyo dalam rekaman suara rapat pembahasan KUA-PPAS APBD DKI 2023, yang diterima di Jakarta, Rabu (2/11/2022). 

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto menjelaskan tentang kerja sama dengan PT Jaya Ancol untuk penyewaan lahan. Menurutnya, lahan akan digunakan sebagai sirkuit selama tiga musim balapan.

"Formula E ini, untuk sewa lahan sirkuit dengan Ancol tiga tahun periode nya. Sewa sirkuit untuk tanah digunakan empat bulan pada tahun pertama, lalu satu bulan untuk tahun kedua, dan satu bulan di tahun ketiga," jawab Widi. 

Ia juga menyampaikan bahwa setelah kontrak tiga tahun selesai, sirkuit Formula E akan dimiliki oleh Jakpro dan PT Jaya Ancol. Di mana sejauh ini kedua perusahaan sedang menggodok perjanjian kerja sama (PKS) terkait sirkuit Formula E. "Sirkuitnya nanti menjadi milik bersama antara kita dan Ancol," ungkap Widi.

Lebih lanjut, Prasetyo bertanya mengenai pernyataan Widi soal kepemilikan sirkuit di Ancol tersebut. "Maksudnya dalam Ancol itu nanti ada punya JakPro?" tanya Prasetyo.

Widi menjawab, aset sirkuit tersebut akan menjadi milik bersama antara Ancol dan Jakpro karena dikerjasamakan antara kedua perusahaan daerah itu.

"Kan ada kerja sama di situ, yang sekarang dibahas dengan Ancol untuk Perjanjian Kerja Sama (PKS)-nya. Karena nanti mungkin kita akan kerjasamanya BOT (Build Operate and Transfer), nanti transfer pihak Ancol setelah dihitung-hitung nilai ekonomisnya," tuturnya.

Prasetyo lantas menekankan bahwa sejatinya Formula E dilaksanakan di tengah kota. Menurutnya, konsep inilah yang digadang-gadang Jakarta pada era Gubernur Anies Baswedan beberapa tahun silam.

"Yang namanya Formula E itu, saya kebetulan Dewan Pembina IMI, itu adalah mobil listrik, diadakannya bukan di sirkuit Ancol, adanya di tengah kota. Pada saat pertama kali Pak Anies presentasi namanya Formula E, dari Monas sampai Arya Duta atau dari Monas masuk HI," ucapnya.

Namun kenyataannya, kata dia, akhirnya tidak terlaksana, dan yang terjadi adalah pemotongan pepohonan di kawasan Monumen Nasional.