INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hal tersebut merujuk dari pernyataann Managing Director Internasional Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva.
Kristalina menilai, perekonomian Indonesia masih tumbuh positif di tengah gejolak ekonomi dunia. Hal itu disampaikan Presiden dalam Rapimnas KADIN 2022, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
"Managing Director-nya IMF sendiri menyampaikan bahwa indonesia ini adalah titik terang di kesuraman ekonomi global. Hati-hati, di tengah kesuraman ekonomi global Indonesia adalah titik terangnya, dia ngomong seperti itu," kata Presiden.
Presiden mengungkapkan, penilaian IMF tersebut karena melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan positif dibandingkan negara lain. "Coba dilihat inflasi kita, inflasi terjaga 5,7 persen," ucapnya.
"Dunia sudah di atas 10-12 semuanya bahkan ada yang sudah lebih dari 80 persen. Kenapa kita harus pesimis kalau angkanya terjaga seperti itu," ujarnya.
Ia pun meminta semua pihak optimis menghadapi tahun 2023 yang masih penuh dengan ketidakpastian. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi indonesia pada kuartal III tumbuh 5,72 persen.
"Proyeksi growth (pertumbuhan) dunia di 2022 3,2 (persen) kita tumbuh 5,72 persen. Kenapa kita tidak optimis dengan angka-angka itu?, harus optimis," katanya.
Disisi lain, lanjut Presiden, Purchasing Manager's index (PMI) Indonesia berada di level yang ekspansif. Sedangkan semua negara PMI-nya terkontraksi.
"Semua negara terkontraksi, rata-rata dunia sudah di bawah 50. kita angka terakhir yang saya tahu 51,8, masih di atas 50," ujarnya.
Selain itu, Presiden menyebut neraca perdagangan Indonesia juga surplus 30 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Artinya porsi ekspor Indonesia lebih besar daripada impor.
“Kenapa kita tidak optimis kalau angka-angkanya menunjukkan seperti ini, harus optimis. Jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme, baca angka-angka tadi harus optimis,” ujar Presiden
Oleh karena itu, dalam sambutan pembukaan Rapimnas KADIN 2022, Presiden tidak ingin menyampaikan hal-hal yang membuat Indonesia pesimis di tahun 2023. Menurutnya, penting untuk optimis menghadapi situasi perekonomian global.
“Saya tidak ingin cerita lagi kalau dunia baru kena ini, baru kena itu, memang itu betul, faktanya seperti itu. Tapi saya tidak akan cerita lagi, saya ingin cerita yang optimis-optimis,” katanya.