Logo

Aksi Bentrok WNA Asal Cina dan WNI di Smelter PT GNI Morowali Utara, Dua Pekerja Dikabarkan Tewas

Ricuh, Pasca TKA Asal Tiongkok Pukul Pekerja Lokal PT GNI, Ratusan Kendaraan oprasional PT GNI dibakar massa

dwnoerinsul222_700_8

INFOSULAWESI.com, PALU -- Bentrokan terjadi antar karyawan di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara Sulawesi Tengah. Dua orang pekerja dikabarkan tewas dalam kejadian ini.

Kabar bentrokan pertama viral lewat video yang tersebar di media sosial. Bentrok antara karyawan WNA asal Cina dan WNI di smelter nikel PT GNI terjadi sejak Sabtu 14 Januari 2023 sore hingga malam.

Dalam video yang tersebar, Situasi bentrok memanas, karyawan membakar beberapa alat berat dan sebuah mess karyawan asing di lokasi tambang.

Kepada wartawan, Kepala Bidang Humas Polda Sulteng, Kombes. Pol. Didik Supranoto menerangkan, bentrokan berawal saat ada pertemuan antara karyawan dan pihak perusahan pada hari Jumat lalu yang diiniasi oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN).

“Karena tidak ada kesepakatan akhirnya mereka (karyawan) melakukan mogok kerja. Ada delapan tuntutan dan perusahaan menjawab tuntutan itu. Beberapa ada yang disetujui dan beberapa lagi butuh tindak lanjut. Nah tindak lanjut ini adalah penghentian karyawan yang sudah habis masa kontrak diminta untuk diaktifkan kembali," kata Didik, Minggu (15/1/2023).

Lanjut kata Didik, pihak perusahaan rencananya bakal melaksanakan mediasi di kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulteng epatnya di hari senin esok. Akan tetapi pada, Sabtu pukul 06.00 Wita kemarin, sejumlah karyawan akhirnya mulai melakukan mogok kerja.

Mogok akhirnya berlanjut sampai pekerja memaksa masuk ke area GNI. Tepat jam 12 karyawan akhirnya masuk dan memaksa karyawan lain yang masih bekerja untuk ikut aksi. "Akan tetapi hal ini masih bisa diselesaikan oleh pihak keamanan. Dan sekitar pukul 17:00 semua pulang," ujar Didik.

Kendati begitu, sejumlah karyawan masih ada yang bertahan hingga aksi mogok dan memanas sampai malam hari tepatnya pukul 17:00 Wita. “Malam, mereka bisa masuk. Akhirnya terjadi cekcok antara karyawan di dalam dan karyawan yang mogok kerja," ungkap Didik

Keadaan kembali kondusif sekitar pukul 02:00 dini hari setelah polisi membubarkan paksa para pekerja. Akibat kejadian ini, dua orang pekerja dikabarkan tewas yakni pekerja lokal dan asing. Terkait hal ini, Didik bilang pihaknya masih melakukan pendataan untuk memastikan data korban jiwa.

Pihak kepolisian saat ini juga telah mengamankan 69 orang yang diduga sebagai provokator dan pelaku pembakar peralatan sekitar pabrik. Atas kejadian ini pihak kepolisian meminta agar masyarakat jangan terprovokasi dan mendengar informasi yang tidak diketahui kebenarannya. (B1)