Logo

Memasuki Tahun Politik, Menteri Agama Ajak Umat Hindari Politisasi Agama

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui media di kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengajak tokoh lintas agama untuk menghindari politisasi agama. Ia juga mengajak para tokoh lintas agama tidak menggunakan rumah ibadah sebagai ajang kampanye. 

"Jadi kita menolak agama digunakan sebagai instrumen atau alat untuk berpolitik. Termasuk tempat-tempat ibadah digunakan untuk berpolitik, kita tolak bersama-sama," kata Gus Men, sapaan akrabnya, saat menghadiri kegiatan Jalan Sehat Kerukunan Umat dan Deklarasi Umat Beragama di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023). 

Pada kesempatan itu, Gus Men juga mengingatkan umat untuk tidak membedakan agama satu dengan yang lain. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) Ke-77 Kementerian Agama RI. 

"Kami saling mengingatkan bahwa kita semua ini berbeda dan berbeda tidak perlu di sama-samakan. Yang sama tidak perlu dibeda-bedakan," ujarnya. 

Selain itu, ia mengajak tokoh agama berkomitmen untuk menghindari segala bentuk ujaran kebencian berita bohong. Serta tindakan yang dapat mengakibatkan pembelahan sosial akibat polarisasi politik. 

Sebelum melakukan kegiatan jalan sehat, membacakan isi dari Deklarasi Damai Umat Beragama. Deklarasi itu ditandatangani langsung oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dan tokoh lintas agama. (**)