INFOSULAWESI.com, MAKASSAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan mempersiapkan sejumlah skema, salah satunya modifikasi cuaca menghadapi musim kemarau kering kekeringan yang diprediksi terjadi pada Mei tahun ini.
"Ada beberapa skema nantinya kita lakukan seperti modifikasi cuaca sebagai salah satu upaya mengatasi dampak kekeringan ke depan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo usai menghadiri puncak HUT Basarnas ke-51 tahun di hotel Claro Makassar, Selasa.
Mengenai dengan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau puncak masuk pada Mei dengan dampak kekeringan setelah musim penghujan, kata dia, itu masih sebatas prediksi.
"Kita berharap, sesuai dengan kebiasaan siklus seperti intropis itu biasa dialami normal dan tidak terlalu parah bahwa ada ancaman kekeringan," papar mantan Kepala Dinas Kominfo Sulsel itu.
Berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau di tahun 2023 akan lebih kering bila dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir tahun 2020-2022.
Untuk itu, masyarakat maupun pemerintah daerah sedari awal mempersiapkan mitigasi bencana termasuk menyiapkan penampungan air
"Secara normalnya, Makassar dan wilayah sekitarnya akan memasuki musim kemarau di bulan Mei," kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha.
Merespons prakiraan ancaman kekeringan tersebut, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan fenomena dampak bencana hidrometeorologi bukan hanya banjir tapi juga kekeringan karena tidak adanya air.
"Kita harus melakukan mitigasi, itu kuncinya. Mitigasi seperti apa, yaitu air pada musim hujan melalui sistem water retention atau retensi air. Kalau skala kecil bisa bio pori, tapi kadang kala tidak mampu," tutur pria disapa akrab Danny Pomanto ini.
Maka dari itu, kata Danny, cadangan air seperti dari sungai, bendungan diamankan. Wali kota dua priode ini bahkan telah menginstrusikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk mengamankan air baku.
"Termasuk bagaimana air di recycle atau digunakan kembali. Saya juga memerintahkan tim PDAM ke Singapura untuk melihat teknologi recycle air namanya water reklamation, jadi air yang direklamasi atau air bekas bisa dijadikan air minum kembali," ucap Danny.