JAKARTA - Komisioner Bawaslu RI, Totok Hariyono, menyoroti tantangan utama dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang harus dihadapi dan dicegah, yaitu potensi perpecahan di masyarakat hingga hilangnya semangat persatuan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Totok menegaskan bahwa Bawaslu terus memperkuat kerja sama antar lembaga. Kerja sama antar lembaga ini harus memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menghadirkan Pemilu 2024 yang demokratis.
"Pemilu selalu saya katakan kompetisi antara calon-calon negarawan, bukan musuh. Untuk menjadi lebih baik, selalu ada inovasi-inovasi kerjasama antar kelembagaan," kata Totok dalam keterangannya, Minggu (8/10/2023).
Totok menjelaskan bahwa semangat untuk menjaga pemilu yang demokratis harus ada dalam diri seluruh elemen bangsa Indonesia. Semua elemen harus berkolaborasi untuk memastikan suksesnya pesta demokrasi pada tahun 2024.
"Karena itu, hubungan lembaga harus didasarkan pada rasa cinta. Salah satu tahapan krusial dalam pemilu yang berpotensi menimbulkan kerawanan adalah kampanye politik," tambah Totok.
Selama ini, Bawaslu telah berkolaborasi dengan KPU, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Dewan Pers. Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa kampanye para peserta Pemilu mematuhi peraturan perundang-undangan.
"Upaya ini merupakan divisi pencegahan sebagai garda terdepan dalam menjaga pemilu yang lebih demokratis dan sebagai simbol bahwa kita bekerja bersama untuk menjaga pemilu yang lebih demokratis," ungkap Totok.
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News