Provinsi Sulawesi Selatan kembali memperingati hari jadi ke-354 tahun tepat tanggal 19 Oktober tahun 2023. Hari jadi Sulsel menjadi tonggak sejarah sekaligus momentum mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai provinsi terkemuka di Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di bagian selatan semenanjung Pulau Sulawesi, merupakan salah satu wilayah strategis di tengah-tengah kepulauan Indonesia dan sekaligus menjadi jembatan penghubung antara kawasan barat dan timur Indonesia, sehingga wilayah ini ditetapkan sebagai pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Sulawesi Selatan memiliki posisi strategis sebagai provinsi yang berpengaruh terhadap perekonomian daerah lain di Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan Sulawesi Selatan 3.045 desa/kelurahan. Dengan luas wilayah kurang lebih 46.083,94 km2 berperan sebagai episentrum perekonomian nasional, sebagai pusat produksi dan distribusi barang dan jasa ke wilayah Indonesia Timur lainnya.
Dengan posisi strategis di tengah-tengah wilayah Republik Indonesia atau Centre Point of Indonesia, Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kota, 306 Kecamatan dan 3.045 desa/kelurahan. Dengan luas wilayah kurang lebih 46.083,94 km2 berperan sebagai episentrum perekonomian nasional, sebagai pusat produksi dan distribusi barang dan jasa ke wilayah Indonesia Timur lainnya.
Sulawesi Selatan dengan ibu Kota Makassar sudah menjadi jantung perdagangan dan distribusi di kawasan ini secara turun temurun. Sulawesi Selatan selama ini berperan sebagai salah satu lumbung pangan nasional dengan produk utama seperti beras, jagung, dan kakao, juga bergerak maju dengan produksi ternak sapi dan rumput lautnya.
Tidak mengherankan apabila Sulawesi Selatan berkontribusi nyata terhadap solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia. Persoalan mendasar tersebut khususnya dalam perwujudan katahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan saat Indonesia masih mengimpor beras, garam, jagung dan daging. Sulawesi Selatan juga semakin menempatkan dirinya sebagai pusat pertumbuhan dan perkembangan luar pulau Jawa, dengan mensinergikan kemajuan kabupaten dan kota serta semakin bersinergi dengan perkembangan regional, nasional dan internasional.
Membangun Semangat Entrepreneurship
Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan proses berfikir dan bertindak untuk melakukan suatu yang baru atau menghasilkan nilai tambah (added value) baik berupa peningkatan laba usaha, perbaikan kinerja, perbaikan kesejahteraan atau pendapatan. Dalam hal ini fungsi utama kewirausahaan adalah memobilisasi sumber daya, mendinamisasi proses sehingga menjadi efisien, lebih efektif, lebih produktif dan lebih menguntungkan serta lebih memberikan keberhasilan usaha.
Orang yang memerankan kewirausahaan disebut wirausaha atau entrepreneur. Tanggung jawabnya bukan hanya untuk kemajuan dan kepentingan pribadinya, tetapi lebih dari itu mereka berusaha mengembangkan lingkungan dan bangsanya. Cakupannya bisa mencakup berbagai bidang seperti birokrasi, akademisi, petani dll.
Wirausah birokrasi adalah pemerintahan yang memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan dengan karakteristik berorientasi pada kebutuhan masyarakat (customer oriented), efisien, inovatif, responsive dan kompetitif dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsinya. Ada pula academic entrepreneur, yakni masyarakat perguruan tinggi yang berpikir dan berperilaku dengan mengembangkan hasil-hasil penelitian yang diorientasikan kepada peningkatan nilai tambah ekonomi baik bagi dirinya, perguruan tinggi, maupun masyarakat. Terdapat juga wirausaha petani, wirausaha yang menerapkan agar bagaimana petani dapat berfikir dan bertindak untuk mengembangkan hal-hal yang lebih baik sehingga hasil pertanian lebih menguntungkan, dll.
Dengan beberapa gambaran di atas, entrepreneurship berperan penting sebagai tulang punggung perekonomian (the backbone of economy). Hal ini tak lepas dari fakta bahwa sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara atau daerah adalah mereka wirausahawan. Hanya dengan mental kewirausahaan yang kuat pada suatu masyrakat dan suatu bangsa maka segala potensi, sumber energi, komoditi dan mineral yang melimpah tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat.
Menyiapkan Wirausaha Pemuda dan UMKM
Indonesia pada tahun 2030 mendatang mengalami masa bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk sebesar 297 juta jiwa. Kondisi ini sebagai tantangan sekaligus peluang menggiatkan wirausaha dalam membuka lapangan kerja agar anak muda generasi milenial mampu berpartisipasi dalam mengembangkan potensi melalui wirausaha
Kebutuhan akan tersedianya sejumlah wirausaha baru (entrepreneur) yang handal, tangguh serta ungggul menjadi kebutuhan yang perlu disiapkan melalui perencanaan yang jelas dan langkah-langkah yang konkrit serta konsisten dalam penyelenggaraannya. Peran serta semua elemen masyarakat sangat penting, tidak saja dunia usaha atau pemerintah sendiri akan tetapi masyarakat, khususnya mahasiswa dan pemuda memiliki peran strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pengembangan kewirausahaan pemuda meniscayakan adanya sinergi pentahelix (Akademisi, Bisnis,Komunitas, Pemerintah dan Media), tersedianya berbagai wadah dan ruang anak-anak muda berkolaborasi serta lahirnya forum-forum yang mendorong keterlibatan multipihak, mulai proses perencanaan dan implementasi pengembangan kewirausahaan pemuda.
Mengakselerasi Sulsel maju maka pemerintah provinsi Sulawesi Selatan harus berupaya keras dalam meningkatkan perkembangan sektor kewirausahaan sebagai bagian dari usaha untuk menghidupkan perekonomian masyarakat. Salah satu fokus utamanya pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada masyarakat untuk terlibat dalam dunia kewirausahaan.
Pengembangan kewirausahaan berbasis ekonomi kerakyatan sangat penting untuk mendayagunakan faktor-faktor produksi , mengidentifkasi peluang yang terdapat dalam masyarakat, mengefektifkan setiap faktor produksi pada setiap kegiatan wirausaha serta menjaga kemanfaatan untuk generasi mendatang. Upaya-upaya pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru berbasis komoditas unggulan harus terus didorong. Program hilirisasi komoditas unggulan, pengembangan industri kreatif dan e-commerce, pengembangan sentra-sentra industri rumah tangga dan industri kecil, mengkoordinasikan penanggulangan kemiskinan yang tepat sasaran, pengembangan destinasi wisata potensial serta mendorong kegiatan-kegiatan non-pertanian di wilayah perdesaan. Selamat Hari Jadi Sulsel ke-354.
Penulis: Bahrul ulum Ilham
Dosen ITB Nobel Indonesia Makassar- Konsultan UPT PLUT Sulawesi Selatan
Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News