Logo

Dinas Pendidikan Lutra dan Rappo Indonesia Wujudkan Kerja Sama Penguatan P5

Luwu Utara - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) telah menjalin kerja sama dengan Rappo Indonesia, sebuah usaha sosial yang berfokus pada daur ulang sampah plastik.

Kerja sama ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan menggalakkan semangat kewirausahaan di kalangan siswa SD dan SMP.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua belah pihak telah dilakukan baru-baru ini di Ruang Kerja Kepala Disdikbud. MoU ini akan mengarahkan upaya edukasi P5 kepada siswa SD dan SMP di lokasi yang akan ditentukan nanti.

Rappo Indonesia akan menjadi mitra pelaksanaan dan bertanggung jawab atas pelatihan siswa serta edukasi terkait program P5, termasuk pengelolaan sampah plastik dan kegiatan sosial di beberapa sekolah yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Luwu Utara, Misbah, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk mensukseskan program P5 di kabupaten ini.

Program P5 fokus pada aspek-aspek seperti kearifan lokal, penguatan karakter siswa, pemanfaatan potensi lingkungan sekolah, dan kebersihan sekolah melalui gerakan sekolah sehat.

Salah satu aspek yang ditekankan adalah pemanfaatan limbah plastik untuk meningkatkan kreativitas siswa yang memiliki potensi ekonomis.

Misbah yakin bahwa kolaborasi ini akan membangkitkan semangat siswa untuk peduli terhadap lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat di sekolah.

Dia berharap bahwa kerja sama ini dapat berlangsung selama setahun dan dimulai dengan beberapa sekolah, termasuk SD Katokkoan Masamba, SD Center Masamba, dan SMP Model Kecamatan Bonebone.

Muhammad Alif Luqman, Program Development Rappo Indonesia, menjelaskan bahwa MoU ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman siswa SD dan SMP mengenai pengelolaan sampah plastik dan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan siswa.

Selain itu, Alif mengungkapkan bahwa Rappo Indonesia fokus pada dua isu utama: lingkungan dan sosial. Permasalahan lingkungan yang kompleks, khususnya sampah plastik, menjadi perhatian utama mereka.

"Di sisi lain, pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus utama, dengan usaha membantu mereka memperoleh keterampilan (hard skill dan soft skill) serta menciptakan produk daur ulang plastik dengan nilai ekonomis," katanya.

Melalui kerja sama ini, Alif berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama siswa, tentang pentingnya lingkungan.

"Selain sebagai sarana edukasi lingkungan, program pengelolaan sampah ini juga memiliki potensi untuk memberikan penghasilan tambahan bagi siswa dan masyarakat yang terlibat," jelasnya.

Rappo Indonesia telah membuktikan kontribusinya dalam upaya berkelanjutan, dan melalui kolaborasi ini, mereka berharap untuk memberikan dampak positif yang lebih luas kepada masyarakat Luwu Utara, termasuk peningkatan ekonomi kreatif.

Rappo Indonesia, yang berdiri pada tahun 2020 di Makassar, telah bekerja sama dengan berbagai instansi dan organisasi non-pemerintah (NGO) di Indonesia serta meraih beberapa penghargaan, termasuk BEA Cukai, selama tiga tahun berdiri. ***

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News