Logo

Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Presiden Tanzania

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suhulu saat melakukan sesi foto bersama di Istana Kepresidenan, Bogor, Kamis (25/1/2024). (Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Persatuan Tanzania, Samia Suhulu Hassan. Penerimaan kunjungan kenegaraan itu dilakukan Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (25/1/2024).

Presiden Samia dan rombongan tiba di Istana Kepresidenan Bogor sekitar pukul 10.30 WIB. Kedatangannya diiringi oleh pasukan marching band, pasukan berkuda, dan pasukan yang mengenakan pakaian nasional dari Paspampres.

Sesampainya di halaman depan, Kedatangan Presiden Samia langsung disambut hangat oleh Presiden Jokowi. Setelah bersalaman, kedua pemimpin kemudian mengikuti prosesi upacara penyambutan resmi. 

Lagu kebangsaan dari kedua negara dikumandangkan dan diselingi dengan 19 dentuman meriam. Prosesi dilanjutkan dengan inspeksi pasukan.

Usai upacara, Presiden Jokowi dan PM Republik Demokratik Timor Leste kemudian saling memperkenalkan delegasi masing-masing. Selanjutnya, kedua pemimpin memasuki Ruang Teratai untuk sesi foto bersama dan pengisian buku tamu.

Setelah itu, Presiden Jokowi mengajak PM Taur Matan Ruak menuju ke halaman belakang Istana untuk bersama-sama melakukan penanaman pohon. Usai penanaman pohon, kedua pemimpin kemudian melaksanakan pertemuan bilateral yang didampingi oleh para delegasi kedua negara.

Bisa dikatakan, kunjungan Presiden Samia ini merupakan kunjungan kenegaraan balasan Presiden Jokowi. Agustus 2023 lalu, Presiden Jokowi menjadi Presiden Indonesia yang mengunjungi Tanzania setelah lebih dari 30 tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menilai bahwa Afrika dan Indonesia memiliki hubungan kuat yang telah terbangun sejak lama. "Kita bersyukur memiliki akar hubungan yang kuat, sejak KAA di Bandung tahun 1955 serta Gerakan Non-Blok tahun 1961," katanya.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak Presiden Samia untuk terus memperkuat solidaritas dan kolaborasi antarnegara berkembang. Yaitu melalui semangat yang pernah dimiliki dalam momentum bersejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Gerakan Non-Blok.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut negara-negara selatan global mencapai 85 persen populasi dunia. Oleh karenanya, Presiden menilai sudah seharusnya suara dan kepentingan negara-negara selatan global harus didengar oleh seluruh dunia.