Logo

Aktivis Prancis Gelar Aksi Melemparkan Sup ke Lukisan Mona Lisa

Dua pengunjuk rasa aksi unjuk rasa dengan melemparkan sup ke lukisan Mona Lisa yang terlindung kaca di Prancis, Minggu (28/1/2024). (Foto; tangkapan layar video BBC)

Jakarta -- Aktivis lingkungan melakukan aksi unjuk rasa dengan melemparkan sup ke lukisan Mona Lisa yang terlindung kaca di Prancis, Minggu (28/1/2024). Dalam aksi itu mereka menyerukan hak atas “makanan sehat dan berkelanjutan”.

Dalam video yang beredar menunjukkan dua pengunjuk rasa perempuan yang mengenakan kaus bertuliskan "serangan balik makanan" melemparkan cairan tersebut. Mereka kemudian berdiri di depan lukisan itu sambil berkata: “Apa yang lebih penting? Seni atau hak atas pangan sehat dan berkelanjutan?

“Sistem pertanian Anda sedang sakit. Para petani kami sekarat di tempat kerja,” kata para pengunjuk rasa seperti dikutip BBC.

Sebuah kelompok bernama Riposte Alimentaire (Serangan Balik Makanan) mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke X, yang sebelumnya bernama Twitter, mereka mengatakan protes tersebut adalah bagian dari upaya untuk mengintegrasikan “pangan ke dalam sistem jaminan sosial secara umum”.

Dikatakan bahwa model pangan yang ada saat ini “menstigmatisasi kelompok yang paling berbahaya dan tidak menghormati hak dasar kita atas pangan”. Kelompok tersebut menyerukan agar kartu makanan senilai €150 (£128) diberikan kepada warga setiap bulan untuk digunakan pada makanan.

Diketahui, lukisan abad ke-16 karya Leonardo da Vinci adalah salah satu karya seni paling terkenal di dunia. Lukisan itu disimpan di Louvre di pusat kota Paris.

Pihak Louvre mengatakan karya tersebut berada di balik kaca pelindung dan tidak rusak. Louvre mengatakan bahwa anggota Riposte Alimentaire, yang digambarkan sebagai gerakan lingkungan, menyemprotkan sup labu ke lukisan itu sekitar pukul 10.00 waktu setempat. 

Namun, dalam tidak ada kerusakan terhadap lukisan tersebut. Dikatakan, Salle des Etats, tempat karya tersebut dipajang, dievakuasi, dan dibuka kembali untuk pengunjung pada pukul 11:30 setelah pembersihan dilakukan.

“Museum akan mengajukan keluhan,” katanya. Aksi aktivisi lingkungan itu mendapat respons dari Rachida Dati, Menteri Kebudayaan Perancis. 

Rachida mengatakan "tidak ada alasan" yang bisa membenarkan Mona Lisa dijadikan sasaran. “Seperti warisan kita [lukisan] itu milik generasi mendatang,” katanya di X.