Logo

Penembakan Massal dalam Kemenangan Kansas City Chiefs

Official dan pemain Kansas City Chiefs merayakan kemenangan dalam final Super Bowl 58 yang berujung duka karena ada penembakan massal, Rabu (14/2/2024) (Foto: X/Kansas City Chiefs)

SEBUAH insiden mematikan baru-baru ini kembali terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di Kota Kansas. Acara parade yang diikuti suporter Kansas City Chiefs yang merayakan kemenangannya atas San Fransisco 49ers di Super Bowl 58 berubah menjadi tragedi. 
 
Hal itu lantaran ada oknum suporter yang melepaskan tembakan di sekitar Union Station pada Rabu (14/2/2024). Situasi ini tentu mengejutkan banyak pihak, terlebih setelah munculnya sejumlah video yang merekam kejadian penembakan massal itu viral di media sosial.
 
Dari peristiwa itu, satu korban dikabarkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Tapi untungnya, Kementerian Luar Negeri RI telah mengonfirmasi tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa dalam insiden tersebut.
 
Tentu kita patut mengapresiasi gerak cepat KJRI Chicago yang langsung menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di sana. Bahkan dengan melihat perkembangan situasi di sana, KJRI Chicago turut memberi imbauan kepada WNI agar terus berhati-hati.
 
Seperti kita ketahui, insiden penembakan massal di AS bukan baru sekarang terjadi. Hal ini yang kemudian memunculkan tanda tanya, bagaiamana bisa warga sipil di AS memiliki senjata api secara bebas, bahkan digunakan dalam acara yang dihadiri banyak orang.
 
Meski Pemerintahan Joe Biden sering menyerukan pelarangan senjata api, upaya pembatasan kepemilikan senjata di AS ini terancam dengan majunya kembali mantan Presiden Donald Trump dalam kontestasi Pilpres AS pada 2024 ini.
 
Hal ini karena Trump dengan tegas menyebut akan melindungi hak kepemilikan senjata api, jika terpilih kembali. Dia berencana akan membatalkan semua pembatasan yang diberlakukan Presiden Joe Biden.