Logo

LMS Pamong Desa Diluncurkan, DiskominfoSP Laporkan 422 Blank Spot di Sulsel kepada Kemendagri

JAKARTA -- Aplikasi pembelajaran Learning Management System (LMS) Pamong Desa resmi diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Selasa (15/10/2024) di The Sultan Hotel Jakarta.

LMS Pamong Desa ini dibangun dalam rangka membangun sistem manajemen pembelajaran berbasis digital bagi seluruh Aparatur Pemerintahan Desa dan Pengurus Kelembagaan Desa se-Indonesia.

Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Suhajar Diantoro yang mewakili Mendagri menekankan pentingnya dukungan dari pimpinan daerah untuk keberhasilan implementasi LMS Pamong Desa.

Menurutnya, keberhasilan LMS ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu kemauan dan dukungan dari pimpinan daerah, pembangunan infrastruktur jaringan internet, serta partisipasi aktif dari pamong desa.

Ada tiga sektor yang menjadi penentu keberlanjutan LMS ini, masing masing Dinas Kominfo Provinsi dan kabupaten/kota, Bappeda kabupaten/kota, dan Dinas Pemdes masing-masing kabupaten/kota. Ketiga lembaga se-Indonesia tersebut juga diundang untuk mengikuti rapat koordinasi nasional tersebut.

Dari Pemprov Sulsel lengkap dengan utusan tiga OPD tersebut, Plh Kadis Pemdes Sulsel Dr. Ichsan, Plh Kadis Kominfo SP Sulsel Sultan Rakib, dan dari Bappelitbangda hadir Kabid Erlan Triska.

Dalam talkshow dan sharing session, Sultan Rakib sebagai Plh Kadis Kominfo SP Sulsel mengatakan bahwa pihaknya siap menopang dan menyukseskan LMS ini di seluruh kabupaten/kota se-Sulsel. 

"Namun perlu bapak dan ibu tahu bahwa Sulsel yang sudah terbebas dari 3T ini masih memiliki sebanyak 421 titik blank spot di Sulsel, ini kendalanya pak," ujar Sultan Rakib.

Sultan menyebutkan berkali-kali Pemprov Sulsel mengajukan realisasi infrastruktur untuk mengatasi area blank spot tersebut, namun berkali-kali kali pula harus kecewa karena tidak ada kejelasan dari pemerintah pusat.

"Kami dari Kementerian Kominfo Dirjen Aptika, pak Gubernur kami saat itu yang tanda tangan, sampai sekarang belum ada reaksi," ujar Sultan.

Hadir Dirjen Aptika Hokky Situngkir menanggapi bahwa hal itu akan segera terealisasi di seluruh Indonesia.

"Sabar ya pak ya, tunggu," kata Hokky.

Dalam forum tersebut dibuat usulan bahwa untuk urusan teknis melancarkan operasional LMS tersebut akan dibangun beberapa tower untuk memperlancar internet di desa-desa, tetapi secara bertahap. (*)