Logo

Tren Fashion Starboy Jadi Favorit Anak Muda Makassar, Dorong Industri Kreatif Lokal

MAKASSAR – Tren fashion Starboy tengah digandrungi oleh anak-anak muda di Makassar. Gaya ini dikenal dengan penggunaan warna-warna gelap seperti hitam, merah marun, dan biru tua, serta paduan jaket kulit, coat panjang, sneakers, dan sepatu boots yang memberi kesan trendi dan modern. Hal ini dinilai positif karena menambah kesadaran generasi muda akan pentingnya penampilan yang lebih formal dan stylish.

Istilah Starboy berasal dari lagu The Weeknd yang berjudul sama. Mengutip OnPointFresh, fashion Starboy ini modern dan edgy.

“Gaya Starboy membuat anak-anak muda terlihat lebih rapi, modern, dan sedikit formal. Kita bisa lihat mereka saat berkumpul di kafe dengan jaket kulit, lengan panjang, dan sepatu yang lebih formal dibandingkan sandal,” ujar Ikhsan Amal, selebgram Universitas Hasanuddin, saat ditemui di sebuah tempat billiard di di Jalan Talasalapang Makassar, pada 14/11/2024 lalu.

Fenomena ini tidak hanya berdampak pada gaya hidup, tetapi juga mendorong perkembangan industri fashion di Makassar, yang dikenal sebagai kiblat fashion Indonesia Timur. Perkembangan ini diperkuat dengan kehadiran ajang-ajang seperti fashion show di mal dan event besar seperti F8 yang memberi peluang bagi desainer lokal untuk memamerkan karya mereka.

Dr.Hamidah Suryani,S.Pd.,M.Pd, Ketua Jurusan Program Studi Tata Busana Universitas Negeri Makassar, menyebutkan beberapa desainer Makassar yang sudah berkiprah dalam dunia fashion, seperti Asdar Habib, Adi Ali, dan Ica Ahmad. Mereka terus mengangkat koleksi dengan ciri khas budaya lokal. Dalam wawancara via online di Whatsaap, pada 2/12/2024,Hamidah mengatakan bahwa desainer dan pelaku UMKM didorong untuk berinovasi dengan menggabungkan elemen budaya ke dalam desain modern.

“Motif khas seperti lontara atau tenunan Makassar bisa kita aplikasikan ke pakaian modern. Misalnya, jaket denim dengan kombinasi motif tenun Toraja atau jaket kulit dengan sentuhan tenun lokal. Ini bukan hanya stylish, tetapi juga mengangkat budaya kita ke kancah yang lebih luas,” ujar Hamidah.

Selain desainer, tren ini juga memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM. Produk lokal seperti aksesori, kemeja bermotif khas Makassar, hingga jaket dan sepatu dapat ikut meramaikan pasar fashion di tengah maraknya belanja online. Dukungan komunitas desainer seperti DOT dan IFC semakin memperkuat eksistensi produk lokal dalam skala yang lebih luas.

Pengaruh media sosial, khususnya Instagram dan TikTok, juga mempercepat penyebaran tren ini di Makassar. Banyak influencer dan selebgram lokal yang terlihat mengenakan busana Starboy, yang mendorong para pengikut mereka untuk turut mengikuti tren ini.

“Awal mula saya terinspirasi mengenakan fashion Starboy dikarenakan mencontoh salah satu selebgram, yaitu Satria Amartir. Banyak videonya yang FYP di TikTok, di mana dia mengenakan jaket kulit, baju polo, dan sneakers yang keren,” ujar Gustiawan Asri, mahasiswa Universitas Negeri Makassar, dalam wawancara di kampusnya di Fakultas Ilmu Olahraga di Banta-Bantaeng, pada 4/12/2024 .

Tren Starboy diprediksi akan bertahan lama. Pasalnya, gaya ini tidak membutuhkan pembaruan besar dalam isi lemari, tetapi lebih mengedepankan cara memadupadankan pakaian yang sudah ada dengan sentuhan yang lebih modern dan formal.

“Anak muda di Makassar sudah terlihat stylish dan tidak kalah dengan tren fashion di Jawa atau daerah lainnya. Jika desainer terus berinovasi dan produk lokal semakin kreatif, tren ini akan bertahan lama dan terus mendukung industri fashion di Makassar,” ujar Hamidah Suryani dalam wawancara via online di Whatsapp,2/12/2024.

Dengan meningkatnya minat anak muda terhadap fashion, tren Starboy kini bukan hanya sekadar gaya, tetapi juga menjadi motor penggerak industri kreatif dan ekonomi lokal di Makassar.

Dengan kolaborasi antara desainer, komunitas fashion, dan edukasi yang tepat, tren fashion Starboy diyakini tidak hanya membuat anak muda Makassar tampil trendi, tetapi juga mampu memperkuat industri fashion lokal dengan sentuhan budaya daerah.