MEMILIKI rumah sendiri adalah impian bagi banyak orang. Namun realitas yang terjadi saat ini menunjukkan, tidak semua masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, mampu membeli rumah. Faktor-faktor seperti keterbatasan lahan, tingginya harga rumah di perkotaan, mahalnya suku bunga kredit, hingga pertumbuhan populasi yang pesat, semakin menyulitkan masyarakat kelas menengah ke bawah, untuk memiliki rumah impian mereka.
Pemerintahan Prabowo-Gibran memahami tantangan ini, dan telah menetapkan program tiga juta rumah sebagai prioritas nasional. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat berpenghasilan rendah, untuk memiliki hunian yang layak.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan pemerintah adalah, menyediakan bantuan fasilitas likuiditas pembiayaan rumah (FLPP). Melalui skema ini, masyarakat akan diberikan berbagai kemudahan dalam proses Kredit Pemilikan Rumah (KPR), berupa subsidi uang muka, pembebasan biaya premi asuransi yang biasanya menjadi bagian dari kredit rumah, angsuran yang terjangkau, hingga pembangunan rumah yang menjangkau daerah-daerah pelosok.
Dengan adanya kepastian hunian, masyarakat berpenghasilan rendah akhirnya dapat lebih fokus, dalam meningkatkan kualitas hidup mereka, termasuk dalam aspek pendidikan dan kesehatan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan, karena memberikan kesempatan kepada masyarakat, untuk memiliki aset yang bernilai jangka panjang.
Namun yang tidak kalah penting, peran serta masyarakat dalam proses pengawasan. Hal ini agar, salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran ini, benar-benar tepat sasaran, dan memberi manfaat bagi yang membutuhkan.
Semoga program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas, sekaligus menjadi tonggak penting, dalam pemerataan kesejahteraan di Indonesia.
Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi
