Logo

Delapan Inovasi Sulbar Lolos KIPP 2025, Bukti Kemajuan Layanan Publik yang Solutif

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy (Diskominfo Sulbar)

12Wil-2Sulawesi_SelatanAMSIII2024

MAMUJU -- Sebanyak delapan program inovatif Provinsi Sulawesi Barat berhasil lolos seleksi administrasi di ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025.

"Keberhasilan delapan inovasi ini dalam melewati tahap seleksi administrasi KIPP 2025 menjadi bukti nyata bahwa Sulbar terus bergerak maju membangun layanan publik yang inovatif, solutif dan inklusif," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Asran Masdy, di Mamuju, Rabu (25/6).

Kedelapan program inovatif dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Provinsi Sulbar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, yakni Brand Communal Dekape atau merek kolektif Dekape dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulbar.

Kemudian, I-Banua atau rumah informasi hukum dan La-Patuh atau layanan pengaduan bantuan hukum, keduanya dari Biro Hukum Sekretariat Daerah, Si Pemimpin atau sistem informasi pengawasan dan pengendalian pembangunan Infrastruktur dari Dinas PUPR Sulbar.

Selanjutnya, Sipada atau sistem informasi perjalanan dinas dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, Sidaya atau sistem informasi taman budaya dan museum dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar.

Serta, Malabbi atau manajemen layanan ibu dan bayi dari RSUD Sulbar dan Ma'silambi atau merdeka ancaman stunting baru dengan kolaborasi mitra berbasis aksi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar. 

Program Ma'silambi kata Asran Masdy, merupakan strategi penanganan stunting melalui kolaborasi lintas sektor.

Inovasi itu lanjutnya, lahir dari kesadaran bahwa penanggulangan stunting tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan harus menjadi gerakan bersama seluruh komponen masyarakat.

"Ma'silambi berasal dari bahasa Mamasa yang berarti bertemu. Nama ini menggambarkan esensi program sebagai ajang pertemuan gagasan, peran, dan aksi nyata dari berbagai pemangku kepentingan," jelas Asran Masdy.

Asran Masdy menegaskan, program Ma’silambi merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor dan aktor.

Program itu tambahnya, mempertemukan OPD, TP PKK, tokoh masyarakat, TNI/Polri, kaum muda, ibu-ibu, pelaku usaha, tokoh agama, hingga elemen masyarakat lainnya untuk bersama-sama mempercepat penanganan stunting.

"Inilah bentuk kerja nyata lintas sektor, yang menjadikan kesehatan sebagai tanggung jawab bersama," kata Asran Masdy.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi Pemprov Sulbar kata Asran Masdy, siap bersaing di tingkat nasional, sekaligus menunjukkan bahwa perubahan pelayanan publik adalah fondasi utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

EFR55

Simak berita dan artikel lainnya di: Google News infosulawesi.com

WA12
Ikuti info terbaru di: WhatsApp Channel Infosulawesi