Logo

Hari Pangan Sedunia 2022, Jokowi: Perang Timbulkan Krisis Pangan

Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dampak pandemi Covid-19 yang diperkeruh perang Rusia vs Ukraina telah mengakibatkan terjadinya krisis pangan di berbagai negara di dunia. Jokowi menyatakan pemerintah telah menyiapkan strategi untuk menciptakan ketahanan pangan.

Mau tidak mau, kita akan menghadapi dampak pandemi dan perang yang menimbulkan krisis pangan di dunia. Jauh sebelumnya, jalan menuju ketahanan pangan kita siapkan,” kata Presiden Jokowi dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2022, sebagaimana diunggah melalui akun twitter pribadinya @jokowi, Minggu (16/10/2022).

Kepala Negara mengungkapkan pemerintah terus berupaya mempersiapkan pangan nasional dengan membangun infrastruktur pendukung produksi pertanian nasional, seperti bendungan, embung, jaringan irigasi.

Kita membangun infrastruktur bendungan, embung, hingga jaringan irigasi yang mendukung produksi pertanian nasional,” kata Presiden Jokowi.

Hari Pangan Sedunia 2022 diperingati setiap16 Oktober. Tema yang diusung kali ini, yakni “Leave No One Behind; Better Production, Better Nutrition, a Better Environment, and a Better Life” atau “Tidak Meninggalkan Seorang Pun; Produksi yang Lebih Baik, Gizi yang Lebih Baik, Lingkungan yang Lebih Baik, dan Kehidupan yang Lebih Baik”.

Tema ini lahir karena saat ini dunia sedang menghadapi tantangan ketahanan pangan yang besar akibat konflik geopolitik, krisis ekonomi, darurat iklim, degradasi lingkungan, dan dampak lanjutan dari Covid-19.

Peringatan Hari Pangan Dunia 2022 juga difokuskan untuk memperbaiki harga pangan yang melonjak ke rekor tertinggi pada tahun ini. Harga pupuk menjadi mahal bagi banyak petani, sehingga jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan pun terus meningkat.

Organisasi Pangan dan Pertanian melaporkan bahwa saat ini terdapat lima negara yang terancam dan bahkan telah menghadapi bencana kelaparan. Sekitar 970.000 orang diperkirakan akan hidup dalam kondisi kelaparan di lima negara, yaitu Afghanistan, Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, dan Yaman.

Sumber: Investor Daily