Logo

Langkah Pemerintah Redam Dampak Kenaikan BBM, Mendapat Apresiasi Prananda Paloh

Prananda Paloh. (Foto: Antara)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Nasdem, Prananda Paloh mengharapkan masyarakat dapat melihat dari sisi yang lebih luas terkait pertimbangan pemerintah dalam kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut Prananda, pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM untuk dialihkan pada bantuan yang lebih tepat sasaran.

“Nasdem sebagai partai yang selalu mengedepankan kepentingan rakyat kami tentu berempati dengan masyarakat tetapi kami juga ingin pemerintah segera meluncurkan BLT (bantuan langsung tunai) sebagai solusi sementara dan mendesak pemerintah mencari solusi jangka panjang,” ujar Prananda dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

Pemerintah, kata Prananda, memang memiliki urgensi untuk melakukan penyesuaian harga karena anggaran untuk subsidi BBM sudah sangat membengkak. Namun, dia tetap mengingatkan pemerintah agar perlu memberikan rasa empati dan simpati kepada masyarakat apalagi masih dalam situasi Pandemi Covid-19.

“Kami mengerti kondisi sedang susah-susahnya baru terjadi recovery ekonomi yang belum terlalu lama, tetapi saya rasa pemerintahan di bawah Bapak Jokowi sudah melakukan beberapa langkah yang cukup baik, salah satunya Bantuan Langsung Tunai (BLT),” tandas Prananda.

Ketua Umum Garda Pemuda NasDem (GPND) itu juga melihat pemerintah sudah melakukan hitungan yang matang di tengah situasi yang cukup urgen. Untuk itu, kata dia, Nasdem akan terus memberikan pandangan yang membangun dan tanpa ada pihak yang merasa dirugikan terutama dalam rangka menjaga hajat hidup masyarakat luas.

“Nasdem sebagai mitra koalisi pemerintahan sebagai partner yang selalu mengedepankan dengan kritik yang mendukung dan positif serta konstruktif perlu mengingatkan pemerintah,” pungkas Prananda.

Diketahui, Pemerintah telah memutuskan kenaikan harga BBM mulai berlaku hari ini, Sabtu (3/9/2022), pukul 14.30 WIB. Penyesuaian harga BBM subsidi, antara lain, pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, kemudian Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.

Sebagai konsekuensi kenaikan BBM, sebagian subsidi akan diberikan ke bantuan tepat saran seperti BLT BBM sebesar Rp 12,4 T untuk 20,65 juta keluarga kurang mampu sebesar Rp150.000 per bulan mulai September selama 4 bulan.

Pemerintah juga siapkan anggaran Rp 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah Rp 600.000.

Jokowi memerintahkan Pemda untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar Rp 2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum, ojek online, dan nelayan.(bs)