Logo

NasDem Sumut Berang Tahu Elektabilitas Anies 5 Persen dari Survey LSI

Bacapres Nasdem, Anies Baswedan.

MEDAN -- Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPW Partai NasDem Sumatera Utara melayangkan somasi kepada Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA atas hasil survei yang mereka rilis pada Senin (2/10).

Mereka berang sebab dalam survei itu elektabilitas Anies Baswedan di Sumut hanya 5 persen. Jumlah itu menempatkan Anies jauh di bawah dua rivalnya, yakni Ganjar Pranowo dengan 65 persen dan Prabowo Subianto 30 persen.

"Kami menyatakan keberatan dengan hasil survei tersebut. Dan kami juga ingin menguji hasil survei itu karena adanya kejanggalan," ujar Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST di Auditorium DPW NasDem Sumut, Senin (9/10).

Iskandar didampingi ratusan advokat saat menyampaikan hal itu. Pihaknya mengaku janggal dengan hasil survei itu. Pasalnya, hanya dalam waktu enam bulan elektabilitss Anies turun hingga 28 persen dari semula 32,6 persen di hasil survei LSI Denny JA pada Maret 2023.

Menurut Iskandar, hal itu belum pernah terjadi dalam sejarah survei. Dia menyebut angka itu juga bertolak belakang dengan hasil survei internal pihaknya.

Dia menuturkan, dari total 33 kabupaten atau kota di Sumut, 20 kabupaten atau kota di antaranya merupakan basis pendukung Anies Baswedan. Wilayah itu terutama mencakup pesisir timur dan Tapanuli Selatan. Iskandar memprediksi Anies bisa menang hingga 20 persen di wilayah tersebut.

"Jadi kami meminta dengan tegas kepada LSI Denny JA untuk menyampaikan bagaimana penerapan dan metodologi yang dilakukan dalam survei tersebut," kata dia.

Iskandar terutama mempertanyakan sebaran responden yang diambil serta jumlah responden dan sampel dalam survei mereka di Sumut. Termasuk sumber dana survei tersebut, apakah dana pribadi atau sponsor.

"Sumber dana ini kami nilai sangat penting, karena siapa yang membayar survei biasanya diduga bisa mengatur hasil survei tersebut," terangnya.

"Kami mendesak asosiasi lembaga survei termasuk pemerintah dalam hal ini adalah OJK untuk melakukan investigasi aliran dana kepada lembaga-lembaga survei yang kami duga rutin melakukan survei dan menggiring opini publik kepada pihak-pihak tertentu," imbuh Iskandar.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menilai respons NasDem terlalu berlebihan. Menurut dia, somasi itu tidak proporsional karena hasil survei lembaganya telah memenuhi standar dan bisa dipertanggungjawabkan.

Dia berujar survei yang dilakukan pihaknya di Sumatera Utara merupakan hasil breakdown dari survei nasional yang melibatkan 1.200 responden. Dari hasil survei itu, kata Adjie, dukungan ke Anies di wilayah Sumut masih lemah.

"Jadi jangan hanya terpaku pada angka Anies yang hanya 5 persen itu di survei kami September atau survei Juli 2023. Anies hanya 7,5 persen di Sumut. Artinya dari dua survei itu, Anies masih lemah di Sumut," ujarnya.

Adjie berharap survei itu bisa menjadi bahan evaluasi untuk menaikkan elektabilitas bacapres Koalisi Perubahan itu.

Cek berita dan artikel yang lain infosulawesi.com di Google News