Logo

Presiden Jokowi Apresiasi Perjuangan LVRI Pertahankan Kemerdekaan RI

Joko Widodo. (Foto: Istimewa)

INFOSULAWESI.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi atas perjuangan jajaran Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para anggota LVRI di seluruh Tanah Air yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan, serta tidak pernah lelah terus berbakti kepada Ibu Pertiwi, sampai saat ini.

“Melalui perjuangan dan pengorbanan bapak dan ibu, Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI berdiri tegak. Republik Indonesia terus bergerak maju berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dan terus bekerja keras mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa,” kata Presiden Jokowi pada Pembukaan Kongres XII LVRI dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) Tahun 2022, di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Ia mengatakan, di tengah situasi sulit yang dihadapi banyak negara saat ini, lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa sebanyak 66 negara yang berada dalam posisi rentan untuk kolaps. Selain itu, terdapat 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut dan kelaparan.

“Tadi pagi, saya mendapatkan telepon dari menteri keuangan dari Washington DC. Beliau menyampaikan sudah 28 negara yang antre masuk sebagai pasien IMF. Inilah kondisi yang apa adanya harus saya sampaikan. Artinya, pandemi yang melanda semua negara itu mengakibatkan ekonomi global ini ambruk ditambah perang Rusia dan Ukraina sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan sekarang ini menghimpit semua negara,” katanya.

Disebutkan, mewujudkan perdamaian dunia menjadi agenda utamanya saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ukraina dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Rusia.

“Selama satu setengah jam saya berbicara dengan Presiden Zelenskyy. Kemudian, dua setengah jam saya di Moskwa, Rusia berbicara dengan Presiden Putin. Keinginan kita sesuai dengan amanat konstitusi adalah ikut dalam rangka menjaga perdamaian dunia,” kata Presiden Jokowi.

Berdasarkan pembicaraan selama 1,5 jam dan 2,5 jam itu, Presiden Jokowi menyimpulkan bahwa perang Ukraina vs Rusia tidak akan usai dalam waktu dekat.

“Masih panjang dan inilah yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi global. Tetapi patut kita syukuri sebagian di negara Eropa sudah mulai masuk ke resesi, nanti masuk ke winter (musim dingin). Mereka akan kesulitan untuk mendapatkan pemanas dari gas sehingga memang kondisi negara-negara di dunia betul-betul pada posisi yang sangat tidak mudah,” kata Presiden Jokowi.